Senin, 04 Juli 2016

Menang Event KoreaBuys : MENCARI BEAUTY TESTER Magic Snow Cushion Pink

Baru-baru ini aku dikejutkan dengan datangnya paket dari Koreabuys tepat 5 hari sebelum hari raya, karena aku ga ngerasa mesan apa-apa disana. udah gitu nama penerimanya Novea Alkahfi yang notabene bukan nama asliku cuma nama diblog aja. gini kenampakan paketnya

maaf fotonya agak ga jelas, soalnya Camdig punyaku lagi rusak. disana tercantum no.orderannya "beauty tester". baru nyadar aku kalo ini semacam hadiah ato gimana, pas ku buka webnya takut kalo ini bukan hakku baru aku nyadar kalo aku memenangkan Event ini....

liat tu ada vetaminmin di antara pemenangnya. wahh aku lupa sudah ikutan event ini, beneran. padahal masih banyak blog yang bagus banget kenapa malah blog butut ga jelas ini yang dapat hadiahnya. "^_^ mungkin mereka kasihan kali yaaaa, tapi karena dikasih dan eventnya juga ada kata-kata beauty tester ini amanah bagiku buat memasukkannya diblog paling ga nulis artikelnya dulu dan ga mencobanya dikulit.
Pas paketnya dibuka seperti biasa, Koreabuys selalu memakai bubble wrap saat packagingnya jadi produk-produk mereka kebanyakannya ga rusak saat pengiriman. Isi dari paketnya sama kayak yang dijanjikan di eventnya yaitu April Skin : Magic Snow Cushion Pink 15g. harganya sekitar Rp.248.000 di koreabuys. 

Kemasan April Skin
Ampuni tangan jelek itu
karena penulis cukup bodoh untuk memiliki Cushion semacam ini, aku ga tau kalo ternyata Cushionnya punya kaca juga. aku kira ga ada. ternyata kacanya tertutup plastik buram. makanya jadilah fotonya kacanya kaya semacam kena embun, bureeeemm. aku dapat yang shade Pink yang buat kulit kering dan kombinasi.
April Skin :  Magic Snow Cushion Pink ini asli dari korea lo. Cushion ini seperti kebanyakan Cushion lainnya yang dari korea juga mengedepankan bahan-bahan alami sebagai komposisinya. 
untuk lebih jelasnya ini penjelasan yang aku download dari Koreabuys
 
kekecilan fotonnya, silahkan cek http://www.koreabuys.com/product/product_view.html?seq=59777&nm=Magic-Snow-Cushion-Pink-15g&bn=April-Skin untuk info lebih lengkapnya

well, untuk saat ini aku belum nyoba cushionnya. soalnya ga keman-mana juga. kalo ke tempat magang aku cuma pake BB cream yang biasa aja. 
Untuk Koreabuys, aku ucapkan banyak terimakasih sudah mempercayakan produknya ke blog butut ini.


Sabtu, 02 Januari 2016

(Review) Menelusuri Jejak Cinta MARILYN MONROE

sumber foto http://id.priceaz.com/price/buku-menelusuri-jejak-cinta-marilyn-monroe-552ad5aab0b78e1fac10af43.html?ref=pricelist
karena malas memfoto bukunya, jadi aku mencomot dari google yaa.

Dari Judulnya agak nyeleneh, ditambah dengan beberapa potongan kalimat dari dalam buku ini tentang kesan pertama Marilyn Monroe saat berjumpa dengan Bung Karno
"Pada awalnya Marilyn mengira Bung Karno adalah 'seorang pangeran' . She called him prince Soekarno. Saat itu Marilyn memang belum mengetahui 'siapa sebenarnya Soekarno'. Sebab Marilyn tengah syuting film Bus Stop (1956)
Well, orang yang memang senang membaca hal-hal yang berkaitan dengan Presiden pertama Republik Indonesia ini pasti akan tertarik membeli buku karena mengira akan disuguhkan cerita romantis antara Soekarno dan Marilyn Monroe atau bagi yang penasaran akan gosip hubungan rahasia Kennedy dengan Monroe mungkin akan kecewa karena hal itu tidak akan terjadi, Soekarno hanya muncul di bab pertama dan setelah itu hilang tak terjelaskan lagi. Sesuai judulnya tanpa melihat foto Soekarno dan John F.Kennedy yang dipajang dicovernya itu kita akan disuguhkan secara gamblang kehidupan si Bom Seks Hollywood itu dari dia lahir, saat-saat menyedihkannya dipanti asuhan, saat Dia merintis karirnya, lalu hubungannya dengan beberapa laki-laki, serta hal yang paling misterius di akhir kehidupan yaitu saat-saat kematiannya. Seperti yang kita tahu, banyak dugaan tentang kematian Marilyn Monroe yang tidak suka pakai bra dan celdam ini (ini diceritakan oleh Lena Pepitone, bekas pembantu rumah tangga Marilyn Monroe yang menceritakan kebiasaan nyeleneh tuannya itu). Beberapa dari dugaan itu diperkuat oleh bukti-bukti yang dijelaskan dibuku ini. Hendrasmara sipenulis buku ini sukses membuat kita penasaran hingga akhir, semua fakta tentang kematian Marilyn Monroe sebenarnya sudah terjawab di bab-bab awal, namun kita akan dibuat untuk menelusuri jejak-jejak kehidupan siblonde sexy tersebut dari awal.  
Saya awalnya agak bingung bacanya, soalnya kebanyakan dari kalimat dibuku ini adalah hasil penuturan-penuturan orang-orang yang dekat dengan Marilyn semasa hidupnya. Jangan kaget kalo tiba-tiba ditengah-tengah paragraf ada kalimat pake tanda petik dari para penutur tersebut. Jangan harap ini kayak Novel The Last Empress yaa, ini yang bercerita si Hendrasmara itu sendiri.
Buku ini ukurannya emang kecil, kayak buku saku. Tapi isinya beneran padat berisi lengkap daah pokoknya.

(Review) Simple Thingking about Blood Type 1 2 3

Buku ini udah sampai jilid 3 di indonesia, ga tau kalo di Korea sono. Kalo ga pengen beli bukunya tapi pengen baca, bisa liat di Webtoon juga dengan judul yang sama, Simple Thinking about Blood Type. Di ujung tulisan judulnya di cover ada huruf Hangul (huruf korea) yang aku ga bisa / ga sanggup baca dan aku ga bisa ngetik tulisannya itu. Entah apa itu artinya. Kalo mau liat bisa liat di foto covernya.
Ga sesuai judul, ini ga sesimple judulnya. Nyatanya banyak hal-hal diluar dugaan kita tentang beragam sifat golongan darah. Dari hal yang masih masuk akal sampai hal yang absurd banget terutama tentang golongan darahku B. Tapi buku ini layak banget buat dibaca plus dikoleksi. Apa yang dipikirkan tentang tipe golongan darah disajikan secara apik dalam bentuk komik ini. Sangat lezat saat dibaca, menggugah sel otak kita untuk menelisik lebih jauh sifat-sifat orang berdasarkan golongan darahnya. Dari tipe berpacaran setiap golongan darah, kebiasaan menyetir, cara belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseharian setiap golongan darah.
Awalnya buku Simple Thinking About Blood Type ini adalah sebuah komik web lalu dibukukan menjadi sebuah buku (ya iyalahhh, masa dibukukan jadi tempe, ga lucuuu whooooyyyy!!!!!).
Park Dong Sun mengambarkan setiap golongan darah menjadi 4 karakter bocah berkepala bulat pake topeng bertuliskan golongan darah masing-masing karakter dan berwarna abu-abu. Sederhana tapi sangat mendetail.
 
Saat-saat Yang lucu itu saat ngeliat tingkah polah karakter yang golongan darahnya sama sama kita dan ternyata kebiasaannya juga sama. Tapi walau ga semua ngerasa sifatnya sama kayak penggambaran dibuku ini, tapi kalau baca ini buku kita seperti tersugesti jadi ngikutin karakter golongan darah tersebut. 
Perkenalan karakter golongan darah
Golongan darah A digambarkan sebagai pribadi yang baik, lembut dan sopan. Golongan darah B digambarkan sebagai karakter yang jujur, kreatif dan bebas. Golongan darah O digambarkan sebagai si Aktif, selalu ingin tahu, dan supel. Lalu untuk golongan darah AB sebagai orang yang berbakat, misterius dan cerdas.

Buku ini layak buat dibeli, dibaca, dan dikoleksi. Untuk yang suka hal-hal berbau korea juga. Faktor si Komikus yang emang asalnya dari korea juga bisa jadi magnet tersendiri bagi pecinta korea.

Rabu, 25 November 2015

All About Herbalife Skin Care

Lama tidak ngepost tentang produk kosmetik, kali ini tentang produk perawatan wajah yang paketan dari Herbalife. Bingung? Herbalife ada ngeluarin produk perawatan kulit juga, bukan cuma produk untuk diet aja.
Awalnya produk segambreng ini punya mamak, si mamak yang memang punya gen kalap belanja ini berhasil dirayu oleh penjual produk Herbalife buat jadi member. Sejatinya si mamak memang akhir-akhir ini sedang mencoba jadi peminum susu dari Herbalife ituh, makanya dari pada beli harga eceran mungkin mending beli harga member pikir si emak. Setelah jadi member, emak mulai coba-coba beli rangkaian produk Herbalife yang lain, dari yang emang kepakai sampai yang ga kepakai sama sekali. Salah satunya iyaa produk perawatan kulit ini juga. Pengen nasehatin mamak agar sekarang lebih baik nabung ajah dari pada beli-beli yang ga kepake, tapi takut kena semprot nanti dibilangnya anak durhaka. Nah loo malah curhat.
Produk ini awalnya si mamak pake sendiri, just for her self lah ceritanya. Disimpan dilemari pakaian biar kita-kita para anak manja nan manis tidak tahu kalo beliau sudah menghabiskan jutaan pulus buat beli itu produk. Pas beliau minta puterin Flashdisk buat ngeliat video cara pemakaian itu produk barulah kita tahu tapi ga berani ngomong apa-apa. Tapi ternyata antusiasme beliau jadi surut setelah melihat di akhir video dimana dua orang member Herbalife yang mengajarkan step by step cara pake produk itu akhirnya, you know???? Mereka ciuman. Hahahaaa.. usut punya usut itu video dikirimkan oleh orang yang di awal ngajak mamak masuk jadi member Herbalife. Padahal ga papa juga siih. Sah-sah aja. Lha wong itu yang di video itu orang luar negeri jadi biasa aja.
Sejak saat itu produk-produk teronggok begitu saja. Hal ini ga aku biarin begitu aja. Harganya nan mahal pasti produknya juga bagus. Selain itu produknya juga paraben free Maka pengen aku share diblog. 
Ini diaaaa... segambreng bukannnn? Cara pakainya dibagi pagi dan malam. Sebelumnya ini buat yang bingung cara bukanya, mirif boneka kayu dari rusia hha
Langkah Pemakaiannya :
PAGI
Step 1

Yang ini Polishing Citrus Cleanser untuk kulit normal ke kulit berminyak. sebenarnya simamak belinya 2 sekaligus, yang ini sama yang buat kulit kering, dari pada ga kepake jadi yang buat kulit keringnya dipakenya buat malam.
Ini isi dari Polishing Citrus Cleanser, ada bintik scrubnya.. hati-hati kalo lagi jerawatan pakenya jangan digosok terlalu keras soalnya bisa iritasi. Apapun merek produknya kalo lagi jerawatan yaa ga boleh pake pembersih yang ada scrubnya kayak orang lagi kesurupan. Bentuk tube ya. Aromanya enak citrus gitu. Busanya juga cukuplah buat muka. Ada kandungan biji jojoba juga. Habis dicuci pake ini, bilas dengan air hingga bersih yaa.
 
Step 2 

Keringkan muka yang udah dibersihkan tadi, terus pake Energizing Herbal Toner untuk memelihara kelembaban dan menjadikan kuliy tampak lebih bersih dan segar. Ini uniknya, cara pake tonernya disemprot. Jadi lebih hygienis, kali pengen lebih bersih lagi tinggal usapkan kapas dengan lembut kemuka yang udah disemprot tadi. Atau kalo udah ngerasa bersih tinggal nunggu dia kering aja. Cukup 2 kali semprot aja.
 
Step 3 
Pake Line Minimizing Serum, serumnya bentuknya pump, jadi pasti hygienis. Serum warnanya putih susu, pastikan pas memencetnya jangan kebanyakan, kan sayang. Cukup segede jagung aja. Kalo masih ngerasa kebanyakan bisa segede beras. Hahaaha. Ga pelit soalnya stepnya masih ada lagi. Supaya cream selanjutnya bisa kebagian tempat dikulit kita. Serum ini cepat banget nyerapnya, jadi kalo udah di usapkan kemuka harus cepat-cepat diblend, kalo ga jadinya keset minah susah buat ngeratainnya. Cream ini membantu menyamarkan tanda penuaan yang tampak nyata.

Step 4 
Buat merawat kekencangan area sekitar mata pake Firming Eye Gel Raffemissant, warna bening. Nyerapnya juga cepat, bentuk wadahnya masih sama pump juga. Cukup "sedikit" ajah. Ingat sedikit aja. Kan cuma area mata aja.
 
Step 5
Daily Glow Moisturizer, krim pelembab ini untuk kulit jadi lebih bercahaya lebih lembut serta berkilau. Masih sama bentuknya pump, warna putih susu. Pakenya juga secukupnya aja. Ga usah banyak-banyak. Soalnya kalo aku biasanya setelah ini pake BB cream lagi. Soalnya di BB cream ku ada kandungan tabir suryanya. Kalo kulit cuma dirawat tapi ga dilindungin kan percuma yaa. Selain agar kulit kita terlindung dari sinar matahari, BB cream, bedak itu juga jadi tameng ampuh dari debu. Debu-debu dan kotoran akan menempel di lapisan bedak tapi ga masuk ke dalam kulit karena kulit udah dilapisi dengan BB cream. Tapeee ngebersihin muka mesti yang bener yaa biar ga jerawatan.
Yang tadi buat perawatan pagi, sekarang yang malam. 

MALAM
Step 1
Sooting Aloe Cleanser, awalnya rasa takut pake ini soal ini buat kulit kering. Takutnya malah bikin muka berminyak. Tapi dipikir-pikir kalo pakenya malam ga papa, toh ga ada yang liat juga. Hahaha. Bedanya sama Polishing citrus cleanser ini ga ada butiran scrubnya. Wanginya juga beda. Ini wangi Aloe yang manis. Bentuknya sama-sama tube.

Step 2
Sama aja kayak yang pagi, semprot pake Energizing Herbal Toner
Step 3
Masih sama, yaitu pake Line Minimizing Serumnya yaa

Step 4
Nahh ini nehh Hydrating Eye Cream. Cream matanya ga bening kayak yang pagi. Tapi warnanya putih susu. Daya serapnya juga agak lama. Tapi bentuknya masih sama kayak yang pagi.
Step 5
Replenishing Night Cream, bentuk sama aja dan warnanyap putih susu. Fungsinya melembabkan kulit saat tidur.
Selain varian produk itu ada juga yang khusus buat suka scrubing muka, ada Instan Reveal Berry Scrub yang aroma berry lembut banget, Jadi pengen ngejilat. Haha. 
Scrubnya kaya akan antioksidan dan biji berrynya mampu mengangkat kotoran dan sel kulit mati. Disaranin setelah ber Scrub ria lebih baik lanjutkan dengan memakai maskernya, Purifying Mint Clay Mask. Masker tanah liat dengan aroma spearmint ini membantu meringkas pori dan bikin sejuk kulit setelah kulit tergerus scrub tadi.
Bagusnya maskeran ama scrubing nya dilakukan malam hari. Jadi setelah ritual itu selesai bisa lanjutin step 2 dan seterusnya saja lagi. 
 Selama make produk ini hari ke dua kulit mukaku muncul bintik-bintik kaya jerawat (hmm, ato memang jerawat?) Mungkin ini namanya baper ehh purging yaa. Proses penyesuaian kulit buat produk baru.
Setelah itu beberapa hari kemudian purgingnya hilang. Ga berbekas. Setelah pake produk-produk ini emang sih ga terlihat perubahan apapun. Tapi kulit jadi lebih lembut. Noda-noda tersamarkan tapi ga sedrastis yang dibayangkan. Cream matanya juga emang ga ngilangin kerutan apapun, tapi setidaknya dia menjaga agar kerutan-kerutan lain ga muncul. Pemakaian produk perawatan kulit sebenarnya ga merubah, tapi lebih ke menjaga kondisi kulit kita dan mungkin sedikit memperbaiki kondisi kulit yang rusak. Itung-itung ini tabungan buat kulit dimasa depan. Yaa kann.
Udah dulu ahh. Ga ada foto after beforenya yaa, soalnya mau foto yang mana juga sama aja. Yang pasti ini produk aman. Aku bikin postingan ini bukan karena emakku member herbalife (orang beliaunya aja udah vakum kok) tapi karena emang produknya bagus.

Senin, 02 November 2015

Review Novel A long long Sleep



Sebuah novel yang berkisah tentang seorang gadis bernama Rosalinda Samantha Fitzroy yang tertidur Di Usia 16 tahun dalam sebuah alat yang dinamakan Stase selama 62 tahun dan dibangunkan oleh kecupan seorang pemuda. Selama 62 tahun tidurnya Rose melewatkan banyak hal, Dunia telah berubah dan orang-orang yang Ia sayangi telah tiada, kedua orangtuanya telah meninggal dalam kecelakaan dan Ia juga kemungkinan telah kehilangan kekasihnya, Xavier. Novel ini berjudul ‘A long long Sleep” karangan Anna Sheehan terbitan Penerbit Atria. 

Rose sendiri adalah putri dari Mark Andrew Fitzroy dan Jacqueline Fitzroy pemilik perusahaan terbesar dalam sejarah umat manusia, UniCorp. Unicorp sendiri selama 62 tahun itu telah menjelma menjadi perusahaan bisnis raksasa antarplanet yang merajai segala bidang dari Industri, Sains, dan lain-lain. Rose yang dibangunkan oleh oleh seorang Pemuda yang bernama Brendan sekarang mau tak mau harus memikul beban sebagai pewaris satu-satunya Kerajaan Bisnis orang tuanya itu. 

Selama masa-masa adaptasi Rose di Zaman baru, rahasia-rahasia mulai terungkap, kenyataan pahit bahwa orangtuanya selama ini ternyata hanya menganggapnya sebagai mainan semata. Orangtuanya dengan kekayaan dan koneksi yang mereka miliki mampu membeli beberapa tabung Stase yang sebenarnya ilegal untuk digunakan. Saat orangtua ingin memasukkan anaknya ke tabung stase, harus ada surat permohonan kepada pemerintah, dan pernyataan tertulis dari dokter yang menjelaskan mengapa stase perlu dilakukan dan sering kali disertai biaya pengajuan, sekedar mencegah agar orangtua tidak seenaknya melakukan hal semacam ini. Anak-anak dengan penyakit kronis yang melemahkan tubuh kadang-kadang distase dengan harapan mereka bisa tetap hidup sampai obatnya ditemukan. Hanya untuk kasus seperti itu dan juga untuk orang-orang yang akan berpergian jauh ke koloni-koloni manusia di luar angkasa yang perlu untuk distase karena perjalanan yang memakan waktu sangat lama. 

Untuk lebih jelasnya, ini perumpamaan yang dikatakan kakeknya Brendan kepada Rose, walau sebenarnya perumpamaan ini adalah kenyataan yang dialami oleh Rose sendiri.

“bayangkan, orangtua merasa kewalahan. Bayinya menangis sepanjang hari. Yang mereka butuhkan hanyalah tidur siang setengah jam. Semua orangtua pernah merasa seperti ini. Mereka menidurkan anak mereka dalam keadaan stasis sampai mereka merasa lebih mampu menangani situasi. Mereka melakukan itu bukannya mencari pengasuh bayi, bukannya mengelola jadwal mereka, bukannya mengakui bahwa mereka butuh bantuan. Demi kenyamanan mereka sendiri. Aku akui, satu kali stase mungkin sepertinya lebih baik daripada anak itu disiksa, sepertinya tidak terlalu buruk”
“tapi sekarang bayangkan anak itu berusia dua, tiga tahun. Orangtuanya ingin menggelar pesta hari raya, tapi anak itu akan merepotkan kalau dia menghalangi. Tidurkan anak itu dalam keadaan stasis sampai pesta selesai. Tidak butuh waktu lama, demi kenyamanan mereka sendiri”
“lalu sekarang mereka ingin pergi berlibur”
“Bulan madu kedua yang romantis, tidak mau membawa anak lima tahun yang bisa merusak suasana. Kembali dalam stase. Anak itu sekarang tiga belas tahun, Dia ingin ikut karyawisata selama seminggu dan dia bertengkar dengan ibunya mengenai hal itu, Sungguh menyusahkan. Stase Dia sampai karyawisata selesai. Masalah terpecahkan”
“stase dia kalau kau lelah, stase dia kalau dia rewel, stase dia kalau kau bosan padanya, stase dia kalau tidak melakukan persis seperti yang kau inginkan. Tanpa kau sadari si orangtua telah bertambah sepuluh, dua belas, dua puluh tahun,.... semetara anak mereka masih tetap anak-anak”

Intinya Stase malah melanggar hak hidup seseorang, mencuri tahun-tahun hidup seseorang, mengambil sesuatu yang sangat berharga dan tidak dapat diperoleh kembali, waktu. 

Kenyataannya, Rose telah distase dalam waktu delapan puluh tahun lebih dan kondisinya tetap sama seperti terakhir distase, enam belas tahun. di tahun-tahun awal, ia mengira ibunya melakukan itu untuk kebaikannya, namun ternyata, mereka ingin Rose tetap menjadi anak-anak selama mungkin, demi kepentingan mereka sendiri. Supaya Ibunya bisa punya boneka hidup untuk didandani dan dimainkan. Supaya ayahnya bisa punya seseorang yang selalu patuh yang selau siap mengatakan “ya, sir. kau tahu yang terbaik”. Mereka berpikir mencintaimu namun tidak tahu caranya. 

Belum lagi hari-hari yang Rose sempai lalui bersama kekasihnya yang juga tetangganya saat dulu. Saat-saat dia ikut membantu menganti popok pacarnya itu, lalu saat mendongeng cerita pada pacarnya dan akhirnya melihat kekasihnya itu sendiri telah tumbuh dari seorang bayi menjadi pemuda yang gagah. Berbanding terbalik dengan Rose yang berkali-kali ditinggalkan oleh orangtuanya di dalam tabung stase dan membuatnya tetap pada usianya sekarang. Banyak waktu yang harusnya bisa dilewati bersama Xavier, malah terlewat olehnya didalam tabung stase milik orangtuanya.

Bebagai kejadiaan pelik menimpa Rose setelah terbangun puluhan tahun lamanya, juga tentang Plastine, Manusia yang diprogram untuk membunuhnya. Serta fakta bahwa dia ternyata memiliki dua orang kakak yang juga disembunyikan orangtua mereka dalam keadaan stase.

Buku ini menyajikan cerita yang cukup ringan, serta berlatar masa depan. Nuansa Romantis dalam novel ini tidak begitu vulgar dan cocok jadi bahan bacaan anak-anak dibawah umur. 

Kenyataan bahwa Rose kehilangan begitu banyak waktu untuk bersosialisasi karena dikekang oleh orangtuanya seakan menyentil kehidupanku sendiri. Walau bukan orang yang sedemikian kayanya, namun aku sendiri sudah kehilangan banyak waktu dimasa remajaku. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa kubeli lagi.
di Novel ini, kita seolah menyinggung para orang tua yang sangat ketat mengawasi anak-anaknya dengan dalih agar tidak terbawa arus pergaulan bebas, padahal kita tahu dunia begitu cepat berubah, zaman ke zaman begitu berbedanya. Orang tua yang berpikiran kolot tidak menyadari anak-anak yang banyak menghabiskan waktu dirumah berubah begitu cepat, mereka dewasa namun akhirnya mereka tidak siap menerima perubahan di dunia luar rumah. Ada begitu banyak waktu yang harusnya mereka bisa nikmati. Persetan dengan ajaran orang dulu tentang menaati orang tua. Jika orang tuamu tidak peduli betapa tertekannya dirimu. Jika kita berpikir kebahagiaan orang tua adalah kebahagianmu, kau salah. Ada bagian dimana kebahagian kita juga jadi kebahagian mereka. Bukannya kita egois atau apa, karena kita berhak bahagia atas diri kita sendiri. Orang tua yang selalu menyalahkan anak-anaknya jika mereka menolak melakukan apa yang mereka inginkan lupa bahwa anak-anaknya lahir atas keinginan orang tua mereka sendiri.      Anak-anak seakan distase, waktu berhenti sejenak saat mereka melakukan kesalahan, hukuman dikurung dikamar, dibatasi pergi kemana akhirnya hanya akan membuat mereka gila perlahan-lahan.
Kepada orangtua, kalian berhak membatasi mereka tapi tidak mengatur hidup anak-anak kalian.

Jumat, 09 Oktober 2015

Para Jugun Ianfu Terbuang Di Pulau Buru



 

Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer
_Catatan Pulau Buru_

Buku ini ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, dari nama pengarangnya yang ditulis menggunakan gaya penulisan jaman dulu ini bisa dibayangkan ini buku seperti apa. Pikiran kalian mungkin membayangkan buku dengan latar jaman dulu.


Pramoedya sendiri semasa hidupnya adalah salah satu penulis yang aktif dan menghasilkan lebih dari 50 buah karya yang bahkan telah diterjemahkan dalam bahasa asing. Memang benar, buku ini membahas tentang nasib gadis-gadis muda yang dipaksa oleh militer Dai Nippon saat jaman penjajahan Jepang untuk menjadi Jugun Ianfu. Jugun ianfu adalah sebutan untuk para wanita yang menjadi budak seks tentara jepang.  Para Jugun Ianfu ini ditempatkan didekat pangkalan-pangakalan militer jepang, Sebagian ada yang di pulau Kalimantan, namun ada juga yang ditempatkan jauh didaerah terasing, Yakni Pulau Buru.
Buku ini sendiri semacam surat, bisa juga seperti cacatan. Pramoedya sendiri menulis ini saat dia menjalani masa pengasingan di Pulau Buru saat itu. Yang membuat saya tertarik dengan buku ini adalah karena mengingatkan saya dengan salah satu teman saya saat SMP & SMA yang memilki mata sipit seperti orang Jepang  hahaha,, (apa hubungannya), selain itu ada salah satu stasiun televisi swasta yang membahas tentang perjuangan para Jugun Ianfu ini untuk memperoleh keadilan. Hal itu yang membuat saya memutuskan membeli buku ini.
Pramoedya berangkat kepengasingan dipulau Buru pada 16 Agustus 1969, Pulau Buru saat itu penduduk aslinya masih menjalani kehidupan yang sangat kental nuansa adatnya. Penduduk aslinya  yaitu suku Alfuru yang masih primitif dan setengah Nomad hidup jauh dipedalaman hutan. Nah, dimasa pembuangannya inilah, Pramoedya bertemu para Jugun ianfu yang tidak diketahui nasibnya sejak Jepang menyerah pada tahun 1954 dan meninggalkan Jugun Ianfu ini begitu saja di Pulau Buru yang terasing. Para Jugun Ianfu Ianfu ini semuanya telah lanjut usia dan menjadi nenek-nenek namun gurat kecantikan mereka dimasa muda terlihat diantara kejadian traumatis yang menimpa mereka saat Tentara Jepang menipu mereka dengan mengatakan kepada orang tua mereka bahwa para perawan itu akan disekolahkan ke Singapura (di iming-imingi untuk menjadi bidan dan perawat). Tanpa mereka tahu yang sebenarnya, para Perawan Muda tersebut akhirnya dijemput dari rumah orang tua mereka dan mereka akhirnya malah dijadikan pemuas nafsu para tentara tersebut. Mereka dikurung dalam bilik-bilik sederhana, digilir siang dan malam. Kebanyakan dari Jugun Ianfu ini adalah putri-putri kaum bangsawan serta gadis-gadis bependidikan yang telah mengeyam pendidikan dibangku SD. Mereka juga memiliki kecantikan diatas rata-rata. Jepang memilih mereka, karena gadis-gadis dari kelurga miskin dan tidak berpendidikan tidak bisa dijamin kesehatannya.
Nah, Saat Jepang kalah dari Sekutu, Jugun Ianfu ini ditinggalkan begitu saja. Banyak dari mereka yang memilih untuk tidak kembali keorang tua mereka karena malu dan akhirnya memutuskan untuk menetap disuatu wilayah. Sayangnya, berbeda dengan nasib para Jugun Ianfu di Pulau Buru, Mereka malah ditangkap oleh lelaki dari suku pedalaman di daerah tersebut dan menjadikan mereka istrinya. Sialnya lagi kaum wanita di Suku-suku itu menganggap wanita adalah harta dan barang yang bisa diwariskan dan dijual serta dibeli oleh orang lain. Wanita-wanita malang itu akhirnya hidup terasing dipedalaman hutan Pulau Buru.
Satu persatu, Pramoedya mendatangi keluarga-keluarga yang terasing itu di Pedalaman hutan dengan meminta bantuan seorang mantri dan penduduk lokal yang telah maju (sebagian telah masuk islam). Dengan mengikuti seorang Mantri yang rutin datang ke dalam hutan untuk sekedar mengobati dan membagikan obat bagi penduduk suku pedalaman tersebut, mulai lah Petualangan Pramoedya menyisir kisah kelam Jugun Ianfu ini. Hanya saja beberapa pertemuan tak disengajanya yang terjadi sekitar tahun 1972 dan 1973 dengan perempuan perempuan malang ini tidak semuanya mendapat dukungan para suami mereka yang dari Suku Alfuru asli. Para Suami ini takut istri-istri meraka akan meninggalkan mereka kembali ke Jawa, selain itu pandangan mereka bahwa istri adalah harta bagi suami, sama dengan harta lainnya yang bisa dipertukarkan, dijual, diwariskan kepada adik atau anak membuat mereka memperketat pengawalan terhadap para wanita bekas Jugun Ianfu ini. Sekali, Pramoedya bertemu dan sempat berbicara dengan seorang Jugun ianfu yang telah lanjut usia. Jugun Ianfu ini menceritakan bagaimana dia digilir paksa oleh tentara Jepang dengan kejam dan biadab, selain itu dia Juga menceritakan tentang kerinduannya dengan kampung halaman, ayah ibu serta keluarganya. Keinginannya untuk pulang kembali ke Jawa, namun dia malu dengan kondisi dirinya. Juga dia tidak bisa pergi begitu saja karena dia telah di Sumpah Adat dan telah menjadi bagian dari suku Alfuru. Sungguh Tragis, mereka ditipu, diculik tentara Jepang untuk jadi pemuas nafsu lalu kembali mengalami hal yang sama namun ini dilakukan oleh lelaki-lelaki suku Pedalaman. ini sebuah Ironi yang menyakitkan.
Dari berbagai Kesempatan, Pramoedya juga akhirnya bertemu langsung dengan bibinya sendiri yang juga menjadi korban tentara Jepang, Ibu Siti F. Ibu Siti F dan ayah Pramoedya adalah anak dari Asisten Wedana Subang. Namun, saat pertemuan itu Ibu Siti F telah memulai kehidupan yang baru dengan  seorang lelaki Alfuru, hanya saja nasibnya cukup mujur karena suaminya cukup terpandang dari gaya yang senang memakai baju batik. Sama seperti mantan Jugun Ianfu lainnya, Ibu Siti F juga tidak mau menceritakan semua detil-detil saat dia dipaksa menjadi Jugun Ianfu, hanya beberapa. Dia masih sangat tertutup, Mungkin masih malu dan trauma. Dia Juga menolak untuk kembali ke Tanah Kelahirannya.
Beberapa Jugun Ianfu lainnya juga diceritakan oleh Pramoedya dalam cacatannya. Sebenarnya bukan hanya dipulau Buru saja, para Jugun Ianfu ini terlantar, ada yang ditinggalkan begitu saja di Kalimantan dan tempat-tempat lokalisasi khusus untuk mereka. Jugun Ianfu ini adalah korban nyata perang, mereka tidak ingin hidup menjadi Jugun Ianfu, namun jepangllah yang memaksa mereka. Selain para perawan dari Indonesia, Jugun Ianfu juga didatangkan dari China, Korea dan beberapa Negara lainnya. bahkan didalam buku ini aku sempat membaca seorang Jugun Ianfu dari korea telah dibawa masuk kepedalaman hutan oleh lelaki Suku Alfuru, aku membayangkan betapa girangnya lelaki-lelaki suku tersebut, saat mendapati ada beberapa wanita malang yang terlantar di pulau itu yang karena sebagian besar mereka berwajah cantik, berkulit mulus pastilah lelaki primitif ini tidak akan membiarkan kesempatan itu terbuang sia-sia dan lalu membawa mereka (entahlah secara paksa atau tidak) masuk kedalam hutan. 
Untungnya sekarang orang-orang dipulau Buru sudah modern. Mereka sudah terbuka dengan perubahan. Dan seperti yang kita tahu, cacatan Pramoedya ini ditulis 42 tahun yang lalu, dan mungkin para Jugun Ianfu ini beberapa telah meninggal dunia. Walaupun mulut mereka untuk berbicara telah tertutup untuk selamanya, namun kisah-kisah mereka tetap menjadi luka untuk bangsa ini. Mengingatkan kita akan kemalangan gadis-gadis seumuran kita yang menjalani hidup dengan rasa malu, penderitaan dan trauma yang mendalam.

Seperti Tulisan Di belakang sampul buku ini

“...kalian para perawan remaja, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang biasa menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu..... surat kepada kalian ini juga semacam pernyataan protes sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun lewat...”

Chinese foot Binding atau Tradisi Pengikatan kaki Di China



Chinese foot Binding adalah salah satu tradisi di China yang telah lama ditinggalkan sejak gerakan menentang pengikatan kaki yang mulai marak pada akhir abad kesembilan belas.


Pengikatan kaki dimulai pada masa akhir dinasti Tang (618-907) dan mulai menyebar pada golongan kelas atas sampai pada zaman dinasti Song (960-1297), pada zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911), budaya mengikat kaki menyebar luas dalam mayoritas masyarakat China sampai akhirnya dilarang pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911. Kelompok yang menghindari adat ini hanyalah bangsa Manchu dan kelompok migran Hakka yang merupakan kelompok paling miskin dalam kasta sosial China. Kebiasaan mengikat kaki ini berlangsung selama sekitar seribu tahun dan telah menyebabkan sekitar satu milyar wanita China mengalami pengikatan kaki.


Ada Legenda mengatakan bahwa selir Yao Niang dulu diperintahkan untuk mengikat kakinya supaya kaki terlihat seperti bulan. Legenda kedua mengatakan bahwa mengikat kaki merupakan wujud simpati kepada Kaisar wanita. Versi lain mengatakan bahwa tradisi mengikat kaki berasal dari kaki para penari-penari namun sepertinya hal ini tidak masuk akal mengingat wanita dengan kaki terikat sangat sulit untuk berjalan apalagi menari. Dari manapun asal tradisi ini, efek yang ditimbulkan sangatlah nyata.
Entah kenapa wanita-wanita bangsawan termasuk Putri Yehonala di Novel The Last Empress tidak melakukakn pengikatan kaki ini padahal sama-sama berada diwilayah China. Mungkin hanya sebagian besar suku bangsa China saja yang melakukan pengikatan kaki terhadap wanita-wanitanya. Untuk Cerita Putri Yehonala sendiri akan aku buatkan artikel lainnya.
Berdasarkan data Di Novel Snow Flower dan the Secret Fan, Pengikatan Kaki sendiri biasanya dimulai ketika umur seorang anak gadis telah mencapai usia 6 Tahun. Diusia itu mereka beranggapan kaki terlalu mengandung banyak air, oleh karenanya lebih mudah dibentuk. Di saat anak-anak gadis yang akan di ikat (lebih tepatnya dibalut dengan ketat) masih bisa berlarian di tanah, masih bisa merasakan hawa dingin air yang menyetuh kaki mereka, di saat itulah para ibu sibuk membuat potongan kain biru yang nantinya akan digunakan untuk mengikat kaki-kaki anak gadis mereka. Selain itu, para Ibu juga sibuk mencurahkan segala perhatian untuk menjahit sepatu mini yang nantinya diletakkan di altar Guanyin – Dewi yang mendengarkan jerit tangis kaum perempuan sebagai persembahan dan doa agar pengikatan kaki ini nantinya sukses. Anak gadis mereka pun diikutsertakan dalam pembuatan sepatu-sepatu yang akan mereka gunakan selama 2 tahun saat proses pengikatan kaki mereka berlangsung.
Sebelum proses pengikatan kaki, hari-hari sebelumnya para ibu telah memberi makan anak gadis mereka kue kacang merah yang diharapkan akan membantu melunakkan tulang hingga selunak kue yang mereka makan. Menjelang hari pengikatan, para wanita akan berkumpul untuk mengucapkan selamat untuk para gadis yang akan menjalani proses pengikatan kaki, mereka bernyanyi , tertawa dan banyak berbicara. Tidak ada yang tahu bahwa satu dari sepuluh gadis meninggal dalam proses pengikatan kaki yang teramat menyakitkan itu. Para gadis ini diharapkan akan memiliki sepasang kaki yang memiliki 7 ciri utama : kaki harus kecil, sempit, lurus, runcing, melengkung,tetapi tetap lembut dan wangi. Selain itu kaki juga harus mecapai ukuran sempurna yaitu dengan panjang 7 sentimeter. Bentuk yang paling sempurna adalah berbentuk seperti kuncup bunga teratai, yang bulat ditumit dan penuh, runcing didepan dan nantinya berat badan sepenuhnya akan bertumpu pada ibu jari kaki. Ibu jari Kaki pada akhirnya harus dipatahkan dalam proses itu dan ditekuk kebawah hingga ketumit.



Semua orang beranggapan bahwa hanya wanita dengan kaki terikatlah yang pantas untuk dinikahi, padahal itu menurut saya hanya alabi belaka. Wanita dengan kaki terikat akhirnya dengan mudah menjadi sasaran kekerasan rumah tangga karena kitidakmampuan mereka dalam berjalan. Sehingga jika terjadi kekerasan tidak ada jalan lain selain diam menerima perlakuan kasar dari suaminya. Mereka tidak mampu untuk menyelamatkan diri mereka. Sedangkan wanita dengan kaki tidak di ikat akan menjadi menantu kecil atau di jual sebagai pelayan.
Ibu-ibu mulai menyiapkan tawas, astringent, gunting, pemotong kuku khusus, jarum, dan benang. Mereka lalu mengeluarkan perban dengan lebar lima centimeter dan panjang tiga sentimeter yang telah mereka persiapkan sebelumnya. lalu mereka merendam kaki anak gadis mereka dalam air panas berisi redaman akar murbei, buah badam yang digiling, air kencing (entah air kencing milik siapa?), rempah-rempah dan akar-akaran. Kaki mereka dicuci dan digosok dengan adas agar jaringannya mengkerut dan mengurangi keluarnya darah dan nanah (tentu saja, dalam prosesnya darah dan nanah adalah sesuatu hal yang tidak mungkin terhindarkan). Kuku gadis-gadis malang ini dipotong sependek-pendeknya. lalu perban direndam agar saat mengering perban itu semakin erat membalut kulit kaki. Setelah itu kaki mereka dibalut, balut balut, dengan erat hinga mereka tidak bisa menggerakkan jari-jari lagi karena jari-jari mereka sendiri telah ditekuk sedemikian rupa hingga bertemu tumit dan hanya tersisa ibu jari kaki saja. Lalu balutan itu dijahit ketat dengan benang dan jarum.
Nah, disaat-saat inilah mulai penderitaan mereka, Anak gadis itu akan mulai merasakan sakit akibat terrbangunnya tekanan pada tulang-tulang dan ikatan yang mulai menghambat aliran darah. setelah itu mereka di suruh berjalan, kadang mondar mandir diruangan, kadang mereka disuruh mengelilingi ruangan. Itu semua dilakukan agar jari kaki yang tertekuk itu patah dengan sendirinya. dari sekian rasa sakit yang tak terkira itu dihari keempat biasanya balutan akan dilepas dan diganti dengan yang baru setelah sebelumnya kaki mereka dibersihkan dan kuku kaki mereka kembali dipotong serta kaki mereka diberi wangi-wangian untuk menyamarkan bau daging dikaki yang mulai membusuk. lalu kaki mereka mulai diblaut lebih ketat. Makin lama, sepatu-sepatu yang mereka gunakan makin mengecil ukurannya.
Jika kedelapan kaki sudah mulai patah dan terlepas dari kaki akibat dari kaki mereka yang dipaksa berjalan tadi, maka si Ibu akan membuka balutan dan dengan tangannya menarik kembali tulang-tulang yang telah terlepas itu kearah telapak kaki, Dimana telah terbentuk ruangan baru yang gembur di bekas sendi jaji kaki tadi. Lalu kaki mereka dibalut-balut dengan lebih erat lagi. seperti yang telah saya jelaskan, darah dan nanah mengalir keluar dari balutan-balutan itu setiap kali balutannya diganti. Betapa mengerihkannya, bahaya meninggal karena Infeksi mengintai mereka kapan saja.
Dan akhirnya, lama-lama darah dan nanah menghilang, rasa sakit mereka berkurang. Akhirnya kaki mereka pun berbentuk seperti yang diinginkan. tapi tunggu, kadang bisa juga kegagalan terjadi dalam prosesnya, dan membuat kaki gadis malang itu membusuk dan meninggalkan bentuk serupa tunggul. Ini mengakibatkan mereka tidak bisa bejalan normal lagi sepanjang hidup mereka. walaupun kita tahu, pengikatan kaki itu sendiri kalaupun berhasil namun membuat gadis-gadis itu kesulitan berjalan normal.
Beruntung kita hidup dijaman yang telah maju, tidak ada lagi tradisi mengejar kecantikan yang membuat sakit seperti itu. Namun pengikatan kaki memang telah ditinggalkan, tapi semboyan “No Pain, No Beauty” tidak sepenuhnya hilang. Operasi plastik telah membawa hawa baru dalam bidang kecantikan, dan membuat standar kecantikan menjadi berbeda. Selain itu, banyak teknik-teknik untuk mempercantik wajah dan tubuh yang mau tidak mau pasti menimbulkan rasa sakit dalam prosesnya, seperti sulam bibir, sedot lemak, tanam benang. Yahhh, walaupun bius membuat itu semua tidak begitu sakit namun sesudahnya tetap saja rasa nyerinya tetap berasa. Para wanita berlomba mengejar standar kecantikan dengan menahan rasa sakit. Sah-sah saja jika mereka melakukan hal itu, semua tergantung pendapat masing-masing pribadi saja lagi.