Sabtu, 02 Januari 2016

(Review) Menelusuri Jejak Cinta MARILYN MONROE

sumber foto http://id.priceaz.com/price/buku-menelusuri-jejak-cinta-marilyn-monroe-552ad5aab0b78e1fac10af43.html?ref=pricelist
karena malas memfoto bukunya, jadi aku mencomot dari google yaa.

Dari Judulnya agak nyeleneh, ditambah dengan beberapa potongan kalimat dari dalam buku ini tentang kesan pertama Marilyn Monroe saat berjumpa dengan Bung Karno
"Pada awalnya Marilyn mengira Bung Karno adalah 'seorang pangeran' . She called him prince Soekarno. Saat itu Marilyn memang belum mengetahui 'siapa sebenarnya Soekarno'. Sebab Marilyn tengah syuting film Bus Stop (1956)
Well, orang yang memang senang membaca hal-hal yang berkaitan dengan Presiden pertama Republik Indonesia ini pasti akan tertarik membeli buku karena mengira akan disuguhkan cerita romantis antara Soekarno dan Marilyn Monroe atau bagi yang penasaran akan gosip hubungan rahasia Kennedy dengan Monroe mungkin akan kecewa karena hal itu tidak akan terjadi, Soekarno hanya muncul di bab pertama dan setelah itu hilang tak terjelaskan lagi. Sesuai judulnya tanpa melihat foto Soekarno dan John F.Kennedy yang dipajang dicovernya itu kita akan disuguhkan secara gamblang kehidupan si Bom Seks Hollywood itu dari dia lahir, saat-saat menyedihkannya dipanti asuhan, saat Dia merintis karirnya, lalu hubungannya dengan beberapa laki-laki, serta hal yang paling misterius di akhir kehidupan yaitu saat-saat kematiannya. Seperti yang kita tahu, banyak dugaan tentang kematian Marilyn Monroe yang tidak suka pakai bra dan celdam ini (ini diceritakan oleh Lena Pepitone, bekas pembantu rumah tangga Marilyn Monroe yang menceritakan kebiasaan nyeleneh tuannya itu). Beberapa dari dugaan itu diperkuat oleh bukti-bukti yang dijelaskan dibuku ini. Hendrasmara sipenulis buku ini sukses membuat kita penasaran hingga akhir, semua fakta tentang kematian Marilyn Monroe sebenarnya sudah terjawab di bab-bab awal, namun kita akan dibuat untuk menelusuri jejak-jejak kehidupan siblonde sexy tersebut dari awal.  
Saya awalnya agak bingung bacanya, soalnya kebanyakan dari kalimat dibuku ini adalah hasil penuturan-penuturan orang-orang yang dekat dengan Marilyn semasa hidupnya. Jangan kaget kalo tiba-tiba ditengah-tengah paragraf ada kalimat pake tanda petik dari para penutur tersebut. Jangan harap ini kayak Novel The Last Empress yaa, ini yang bercerita si Hendrasmara itu sendiri.
Buku ini ukurannya emang kecil, kayak buku saku. Tapi isinya beneran padat berisi lengkap daah pokoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar