Sebuah novel yang berkisah tentang seorang gadis bernama
Rosalinda Samantha Fitzroy yang tertidur Di Usia 16 tahun dalam sebuah alat
yang dinamakan Stase selama 62 tahun dan dibangunkan oleh kecupan seorang
pemuda. Selama 62 tahun tidurnya Rose melewatkan banyak hal, Dunia telah
berubah dan orang-orang yang Ia sayangi telah tiada, kedua orangtuanya telah
meninggal dalam kecelakaan dan Ia juga kemungkinan telah kehilangan kekasihnya,
Xavier. Novel ini berjudul ‘A long long Sleep” karangan Anna Sheehan
terbitan Penerbit Atria.
Rose sendiri adalah putri dari Mark Andrew Fitzroy dan Jacqueline
Fitzroy pemilik perusahaan terbesar dalam sejarah umat manusia, UniCorp.
Unicorp sendiri selama 62 tahun itu telah menjelma menjadi perusahaan bisnis raksasa
antarplanet yang merajai segala bidang dari Industri, Sains, dan lain-lain. Rose
yang dibangunkan oleh oleh seorang Pemuda yang bernama Brendan sekarang mau tak
mau harus memikul beban sebagai pewaris satu-satunya Kerajaan Bisnis orang
tuanya itu.
Selama masa-masa adaptasi Rose di Zaman baru,
rahasia-rahasia mulai terungkap, kenyataan pahit bahwa orangtuanya selama ini
ternyata hanya menganggapnya sebagai mainan semata. Orangtuanya dengan kekayaan
dan koneksi yang mereka miliki mampu membeli beberapa tabung Stase yang
sebenarnya ilegal untuk digunakan. Saat orangtua ingin memasukkan anaknya ke
tabung stase, harus ada surat permohonan kepada pemerintah, dan pernyataan
tertulis dari dokter yang menjelaskan mengapa stase perlu dilakukan dan sering
kali disertai biaya pengajuan, sekedar mencegah agar orangtua tidak seenaknya
melakukan hal semacam ini. Anak-anak dengan penyakit kronis yang melemahkan
tubuh kadang-kadang distase dengan harapan mereka bisa tetap hidup sampai
obatnya ditemukan. Hanya untuk kasus seperti itu dan juga untuk orang-orang
yang akan berpergian jauh ke koloni-koloni manusia di luar angkasa yang perlu
untuk distase karena perjalanan yang memakan waktu sangat lama.
Untuk lebih jelasnya, ini perumpamaan yang dikatakan
kakeknya Brendan kepada Rose, walau sebenarnya perumpamaan ini adalah kenyataan
yang dialami oleh Rose sendiri.
“bayangkan, orangtua merasa kewalahan. Bayinya menangis
sepanjang hari. Yang mereka butuhkan hanyalah tidur siang setengah jam. Semua
orangtua pernah merasa seperti ini. Mereka menidurkan anak mereka dalam keadaan
stasis sampai mereka merasa lebih mampu menangani situasi. Mereka melakukan itu
bukannya mencari pengasuh bayi, bukannya mengelola jadwal mereka, bukannya
mengakui bahwa mereka butuh bantuan. Demi kenyamanan mereka sendiri. Aku akui,
satu kali stase mungkin sepertinya lebih baik daripada anak itu disiksa,
sepertinya tidak terlalu buruk”
“tapi sekarang bayangkan anak itu berusia dua, tiga tahun.
Orangtuanya ingin menggelar pesta hari raya, tapi anak itu akan merepotkan
kalau dia menghalangi. Tidurkan anak itu dalam keadaan stasis sampai pesta
selesai. Tidak butuh waktu lama, demi kenyamanan mereka sendiri”
“lalu sekarang mereka ingin pergi berlibur”
“Bulan madu kedua yang romantis, tidak mau membawa anak lima
tahun yang bisa merusak suasana. Kembali dalam stase. Anak itu sekarang tiga
belas tahun, Dia ingin ikut karyawisata selama seminggu dan dia bertengkar
dengan ibunya mengenai hal itu, Sungguh menyusahkan. Stase Dia sampai
karyawisata selesai. Masalah terpecahkan”
“stase dia kalau kau lelah, stase dia kalau dia rewel, stase
dia kalau kau bosan padanya, stase dia kalau tidak melakukan persis seperti
yang kau inginkan. Tanpa kau sadari si orangtua telah bertambah sepuluh, dua
belas, dua puluh tahun,.... semetara anak mereka masih tetap anak-anak”
Intinya Stase malah melanggar hak hidup seseorang, mencuri
tahun-tahun hidup seseorang, mengambil sesuatu yang sangat berharga dan tidak
dapat diperoleh kembali, waktu.
Kenyataannya, Rose telah distase dalam waktu delapan puluh
tahun lebih dan kondisinya tetap sama seperti terakhir distase, enam belas
tahun. di tahun-tahun awal, ia mengira ibunya melakukan itu untuk kebaikannya,
namun ternyata, mereka ingin Rose tetap menjadi anak-anak selama mungkin, demi
kepentingan mereka sendiri. Supaya Ibunya bisa punya boneka hidup untuk
didandani dan dimainkan. Supaya ayahnya bisa punya seseorang yang selalu patuh yang
selau siap mengatakan “ya, sir. kau tahu yang terbaik”. Mereka berpikir
mencintaimu namun tidak tahu caranya.
Belum lagi hari-hari yang Rose sempai lalui bersama
kekasihnya yang juga tetangganya saat dulu. Saat-saat dia ikut membantu
menganti popok pacarnya itu, lalu saat mendongeng cerita pada pacarnya dan
akhirnya melihat kekasihnya itu sendiri telah tumbuh dari seorang bayi menjadi
pemuda yang gagah. Berbanding terbalik dengan Rose yang berkali-kali
ditinggalkan oleh orangtuanya di dalam tabung stase dan membuatnya tetap pada
usianya sekarang. Banyak waktu yang harusnya bisa dilewati bersama Xavier,
malah terlewat olehnya didalam tabung stase milik orangtuanya.
Bebagai kejadiaan pelik menimpa Rose setelah terbangun
puluhan tahun lamanya, juga tentang Plastine, Manusia yang diprogram untuk membunuhnya.
Serta fakta bahwa dia ternyata memiliki dua orang kakak yang juga disembunyikan
orangtua mereka dalam keadaan stase.
Buku ini menyajikan cerita yang cukup ringan, serta berlatar
masa depan. Nuansa Romantis dalam novel ini tidak begitu vulgar dan cocok jadi
bahan bacaan anak-anak dibawah umur.
Kenyataan bahwa Rose kehilangan begitu banyak waktu untuk
bersosialisasi karena dikekang oleh orangtuanya seakan menyentil kehidupanku
sendiri. Walau bukan orang yang sedemikian kayanya, namun aku sendiri sudah
kehilangan banyak waktu dimasa remajaku. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa
kubeli lagi.
di Novel ini, kita seolah menyinggung para orang tua yang sangat ketat mengawasi anak-anaknya dengan dalih agar tidak terbawa arus pergaulan bebas, padahal kita tahu dunia begitu cepat berubah, zaman ke zaman begitu berbedanya. Orang tua yang berpikiran kolot tidak menyadari anak-anak yang banyak menghabiskan waktu dirumah berubah begitu cepat, mereka dewasa namun akhirnya mereka tidak siap menerima perubahan di dunia luar rumah. Ada begitu banyak waktu yang harusnya mereka bisa nikmati. Persetan dengan ajaran orang dulu tentang menaati orang tua. Jika orang tuamu tidak peduli betapa tertekannya dirimu. Jika kita berpikir kebahagiaan orang tua adalah kebahagianmu, kau salah. Ada bagian dimana kebahagian kita juga jadi kebahagian mereka. Bukannya kita egois atau apa, karena kita berhak bahagia atas diri kita sendiri. Orang tua yang selalu menyalahkan anak-anaknya jika mereka menolak melakukan apa yang mereka inginkan lupa bahwa anak-anaknya lahir atas keinginan orang tua mereka sendiri. Anak-anak seakan distase, waktu berhenti sejenak saat mereka melakukan kesalahan, hukuman dikurung dikamar, dibatasi pergi kemana akhirnya hanya akan membuat mereka gila perlahan-lahan.
Kepada orangtua, kalian berhak membatasi mereka tapi tidak
mengatur hidup anak-anak kalian.