Lagi kembali, review sebuah novel bertema Japang. Dari bentuknya Novel ini
lebih mirip kamus setebal 4 cm (cukup
nyaman untuk digunakan sebagai bantal saat pengen tertidur di kelas xixixi).
Novel ini judulnya The Last Concubine karangan Lesley Downer yang diterbitkan oleh
Penerbit Matahari tahun 2008.
Covernya cukup bagus, sayangnya tulisan judulnya makin lama
makin pudar, entah karena keseringan dibaca atau apa. isi Novel ini menarik,
saat membaca novel ini kita di suguhkan dengan gambaran jepang di akhir Era
Runtuhnya Tokugawa hingga kepemimpinan kaisar Meiji.
Novel ini berkisah tentang seorang gadis petani yang Cantik
bernama Sachi yang berkulit putih pucat dan bermata hijau. Ia terlihat berbeda
dari teman sebaya serta orang tuanya di Desa Kiso. Terungkap bahwa ternyata
Sachi adalah anak angkat dari Keluarga yang membesarkannya. Perjalanan hidupnya
dimulai saat Rombongan Tuan Putri Kazu, adik dari kaisar yang berkuasa saat itu
yang akan menikah dengan Shogun Iemochi. Putri Kazu melakukan perjalanan jauh
ke istana Edo itu akan singgah beristrirahat di Desa Sachi. Saat itu lah Putri
Kazu bertemu pandang dengan Sachi untuk pertama kalinya dan mengangkat Sachi
sebagai dayang-dayangnya. Sachi kemudian dibawa ikut serta ke istana Edo, lebih
tepatnya istana para perempuan di Kastil Edo.
Hidupnya kemudian berubah saat Putri Kazu memberikan Sachi
sebagai hadian bagi suaminya Shogun Iemochi, jadilah akhirnya Sachi sebagai
Nyonya Ruang Samping yang Terhormat dengan nama baru Lady Yuri dan ini menjadikannya selir yang mulia Shogun setelah
Putri Kazu yang sebagai Istri pertama tentunya. Belum sempat memberikan yang mulia Shogun
keturunan, Tiba-tiba semua kebahagian Sachi yang hanya sekali saja pernah
bertemu dengan Shogun Iemochi di tempat Tidur itu berubah, sang Shogun
dinyatakan meninggal dunia. Dunianya seakan runtuh saat Ia akhirnya diharuskan
memotong pendek rambutnya lalu menjalani kehidupan sebagai rahib dan memiliki
nama Buddha sebagai Mantan Selir Lady
Shoko-in.
Lalu berita buruk yang lain datang tak lama setelah mangkatnya
Shogun Iemochi. Shogun Iemochi yang tidak memiliki keturunan dan penerus
digantikan oleh sepupunya yaitu Shogun Yoshinobu. Hanya saja, Shogun baru ini
terlalu pengecut dan memilih untuk menyerahkan kekuasaan pada Kaisar, Sang
Putra Langit yang menurut kabar adalah orang suci, menyerupai dewa yang hidup
tertutup dari dunia luar di Kyoto dan hanya melaksanakan penyelenggaraan
upacara-upacara keagamaan. Sang Kaisar yang baru ini berumur 15 tahun juga
merupakan Keponakan dari Putri Kazu.
Seperti yang sudah diperkirakan Putri Kazu, akhirnya Ronin
Selatan yang Pro dengan Kekaisaran Di Kyoto menyerang benteng dan kastil Edo.
Istana Perempuan tak Luput dari penyerangan, para Ronin mengincar Putri Kazu
untuk dijadikan tawanan. Sachi pun dengan gagah memasuki Joli kerajaan dan
menyamar menjadi Putri Kazu sebagai umpan agar Para Ronin Selatan tidak
menyerang Istana Perempuan.
Bagaimana Nasib Sachi selanjutnya, bagimana pula dengan
Percintaan tabunya dengan seorang Ronin Utara yang berperang dengan ronin
Selatan dan membela mati-matian klan Tokugawa serta berpihak pada Shogun baru
yang sama sekali tidak memikirkan nasib klannya. Juga Sachi yang ternyata
adalah anak hasil hubungan terlarang dari seorang selir Shogun terdahulu dengan
seorang Tukang Kayu yang mirip pemain Kabuki tampan. Pencarian terhadap ayahnya
yang ternyata sekarang berpihak pada Ronin Selatan dan Kaisar, yang secara
tidak langsung Sachi dan Ayah Kandungnya berada dipihak yang berseberangan.
Belum lagi pertanyaan kemana menghilangnya ibunya tersebut. Mau tau cerita
selanjutnya,, beli bukunya. hihihi
Kalo kebanyakan cerita nanti jadi spoiler berat. Saat
membaca buku ini aku jadi ngebayangin Pola Kimono-kimono milik
perempuan-perempuan penghuni Istana Edo. Selama ini tidak banyak yang tahu
tentang bagaimana kehidupan di istana perempuan itu, karena banyak dari mereka
yang merahasiakannya. selain itu jadi tahu kalau Perempuan dari Istana
Kekaisaran Kyoto sama perempuan Kastil Edo gaya rambutnya beda. Yang satu
biasanya di gerai panjang lurus kebawah menyentuh lantai (gak kebayang
ribetnya), satunya lagi di sanggul cantik persis kaya cewek dicover novel ini.
Aroma juga memainkan peran penting di novel ini, membayangkan Sachi saat
mencium jubah milik ibunya yang beraroma Musk,
lidah buaya, minyak getah wormwood,
lalu sejenis bubuk damar dan asap kayu, kebayang betapa Wewangian bisa jadi
bagian jati diri seseorang. Cerita di novel ini sebagian besar memang
benar-benar terjadi, peperangan ronin selatan dan utara, perselingkuhan ibunya
Sachi, para Shogun, Kaisar, putri Kazu, semua benar-benar ada. Diceritakan juga
sedikit tentang Legenda EMAS Tokugawa yang hilang saat peperangan (sengaja
ditulis huruf besar hahahaa). Sayangnya Istana Para Perempuan ini akhirnya
dihancurkan oleh Kaisar yang mengambil alih kastil Edo ini dan dijadikan Taman,
sayang sekali.
Novel ini cocok banget buat orang yang senang sama sesuatu bertema sejarah, kejejepangan, kerajaan dan Cintaaahhh ak C.I.N.T.A (jadi nyanyi).. karena ketebalan buku ini, bacanya lama, 3 harian lah kalo lagi sibuk-sibuknya (sibuk makan sama tidur), tapi kalau sanggup baca buku ini dalam waktu satu hari, KALIAN luar biasahh,
tapi kalo yang agak gak suka baca buku yang kayak kamus dan ga bergambar ini, mending urungkan niat kalian. yang ada malah ga ngerti ceritanya. huehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar