ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA
MARTAPURA
Dosen Pembimbing:
Noor Fuaziah,Am.Keb
Disusun Oleh :
Nama : NOVEAWATY
NIM
: 032401SO10092
Kelas B
AKADEMI KEBIDANAN
MARTAPURA
YAYASAN KORPRI KABUPATEN BANJAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
LAPORAN PENDAHULUAN
Dengue Haemoragic Fever (DHF)
A.
Pengertian
·
DHF
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan cirri demam dan
manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep Kes RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam
Konteks Keluarga, 1992)
·
Dengue
Haemoragic Fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus dan
ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti (Ngastiyah, 1997)
·
Dengue adalah
suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 FKUI,
1982)
Dari beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa
DHF adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
(Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) dan Arbovirus (Anthropoda virus) yang
ditandai dengan adanya demam 5-7 hari dan tidak atau disertai perdarahan atau
renjatan, sehingga dapat meimbulkan kematian jika tidak ditanggulangi sedini
mungkin.
B.
Etiologi / Penyebab
Virus
Dengue tergolong dalam family Flavivirida dan di kenal dengan 4 type. Ke-4 type
tersebut ditularkan melalui vector nyamuk seperti Aedes Aegypti, Aedes
Albopictus, Aedes polines siensis dan beberapa species lainnya.
Virus dengan jenis Arbovirus dan virus berbentuk batang, bersifat
termolabil dan stabil pada suhu 70 0C.
C.
Patofisiologi
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam
tubuh penderita adalah virernia yang menyebabkan penderita mengalami demam,
sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di seluruh tubuh, ruam atau
bintik-bintik merah pada kulit (petekia), hipertermi dan hal lain yang mungkin
terjadi seperti pembesaran limfe (spleromegali), peningkatan permiabilitas
dinding kafiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi,
hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta effuse plevro dan renjatan syok.
Haemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit lebih
dari 20 % menunjukkan atau mengakibatkan adanya kebocoran plasma (perembesan)
plasma (plasma kakage) sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan
pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran
plasma.
Tingginya nilai hematokrit penderita DHF disebabkan karena :
1.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstraselular melalui
kafiler yang rusak dengan mengakibatkan menurunnya plasma dan meningkatnya
nilai hemotokrit bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotekal
dinding pembuluh darah.
2.
Adanya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu
dalam rongga peritoneum pleura pada otopsi ternyata melebihi cairan yang
diberikan melalui infuse.
Pathway of DHF
A.
Klasifikasi DHF
Berdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4 derajat :
1.
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi perdarahan.
Uji toniket positif
2.
Derajat II
Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit disertai
perdarahan lain.
3.
Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (hypotensi), gelisah, cianosis sekitar mulut dan
ujung-ujung jari (tanda renjatan) disertai kulit yang dingin dan lembab.
4.
Derajat IV
Renjatan Berat (DDS) dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah yang
tidak dapat diukur.
B.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi DHF yaitu antara
35 hari. Rata-rata 5-8 hari penderita biasanya mendadak demam akut ( suhu tubuh
meningkat tiba-tiba) sering disertai menggigil, saat menggigil kesadarah pasien
sampai compos mentis.
C.
Manifestasi Klinis / Gambaran Klinik
1.
Suhu tubuh meningkat tiba-tiba / demam tinggi selama
2-7 hari
2.
Terjadi perarahan di bawah kulit seperti peteki,
ekimosis, hematoma
3.
Epiktasis, hematemesis, melena dan hematuria
4.
Muntah, mual tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
5.
Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati
6.
Sakit kepala
7.
Pembengkakan sekitar mata
8.
Pembesaran hati, limfe dan kelenjar getah bening
9.
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan
dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)
D.
Komplikasi
Komplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome) yang
disebabkan oleh karena kebocoran dinding pembuluh darah sehingga cairran atau
serum elektrolit serta ke luar dari pembuluh darah sampai menimbulkan
hypovolemia syok
1.
Efulsi pleura
2.
Asikes
3.
Sepsis
4.
Kematian
E.
Pemeriksaan Diagnostik
Pada pemeriksaan Laboratorium didapat :
·
Haemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20 % atau
lebih)
1.
Trombositoperia (100.000 / mm3 atau kurang)
2.
HB meningkat > 20 %
3.
Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan
hypoproteinemia dan hipokloremia
4.
Lekosit
5.
Serologi : uji HI (Hemaglurination inhibita Test)
6.
Pada pemeriksaan USG didapat Hepatomegali dan
splenomegali
7.
Rongent Thorax terdapat Effusi pleura
8.
Uji Torniquet (+)
Cara melakukan Uji Torniquet
-
Pasang manset pada lengan atas, ukur
tekanan darah, tentukan systole dan diastole. Usahakan menetap selama
percobaan. Selanjutnya hasil systole dan diastole dijumlahkan, kemudian dibagi
2 ( S 2+
D ) = X
-
Pompa manset sampai tekanan X tahan selama 5 menit
-
Perhatikan adanya bintik-bintik merah pada kulit di
tengan bawah bagian media pada ½ bagian proximal
-
Hasil uji tourniquet positif bila pada 7,84 Cm2
didapat lebih dari 20 bintik (WHO 1975 dalam Christantie 1995)
Table I Gambar Uji Rumple leet Tesh dengan skala :
1
+
|
2 +
|
3 +
|
4+
|
Sedikit
bintik-bintik
Merah pada
daerah lengan Anterior
|
Banyak
bintik-bintik pada daerah lengan Anterior
|
Banyak
bintik-bintik pada daerah lengan dan tangan
|
Penut dengan
bintik-bintik merah pada seluruh lengan dan tangan
|
F.
Penatalaksanaan
Penderita DHF memerlukan perawatan yang serius dan
bisa berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Oleh karena itu
seharusnya penderita dirawat di RS terutama penderita DHF derajat II, III, IV
penderita sebaiknya dipisahkan dari pasien penyakit lain dan dirungan yang
bebas nyamuk (berkelambu)
Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan DHF
bersifat simptomatik dan suportif diantaranya :
1.
Tirai baring yaitu klien tidak melakukan aktivitas
seperti biasanya, aktivitas terbatas
2.
Diet makanan lunak
3.
Berikan minum yang banyak ± 2 liter perhari dapat
berupa susu, teh manis, syrup
4.
Pemberian cairan intravena
Dengan indikasi : pasien sering
muntah
Haematokrit
terus meningkat
5.
Pemberian antipiretik sebaiknya dari golongan
antipiretik dan kompres dingin
6.
Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam, jika KU
memburuk observasi ketat per jam
7.
Pemberian Antibiotik bila terdapat kekhawatiran infeksi
sekunder (kolaborasi dengan dokter)
8.
Pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap hari
G.
Diagnosis
Menurut WHO (1975) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai berikut
:
1.
Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk setidaknya uji toniquet (+) salah satu
bentuk lain (peteke, pirpura, ekimoris, epistaksis dan perdarahan gusi)
hematemesis dan melena
2.
Perbesaran hati
3.
Renjatan yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat
disertai tekanan darah menurun (tekanan systole menjadi 80 mmHg atau kurang dan
tekanan Diastole 20 mmHg atau kurang)
disertai kulit yang teraba dingin dan lembab pada ujung hidung, jari
kaki, penderita gelisah timbul sianosis di dekitar mulut
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
Pengkajian :
Tanggal : 08 Juli 2012
No. RMK : 229569
I.
DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
a. Identitas Anak
Nama : An. F
Umur : 7 tahun
Jenis
kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku
Bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat : Desa
Tambak Danau, Kecamatan Astambul
b. Identitas orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. I Tn.
M
Umur : 36 Tahun 38
tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SLTP SLTP
Suku / Bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pekerjaan : IRT Dagang
/ Swasta
Alamat : Desa Tambak Danau, Desa Tambak Danau,
Kecamatan Astambul Kecamatan Astambul
B.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan 3 hari yang lalu badan anaknya panas. Ada mual dan muntah serta
sakit kepala. Anak tidak mau makan dan muncul bintik-bintik berwarna merah di
sekitar lengan, kadang menggigil.
C. Riwayat Penyakit
Sekarang
- Sejak 3 hari yang lalu, anak mendadak panas tinggi. Lalu diberi obat penurun panas. Panas
turun tapi hanya sebentar. Anak panas kembali
-
Pada sore hari anak di bawa ke dokter, anak mendapatkan antibiotic dan penurun
panas
- Sampai minggu pagi
tanggal 8 Juli 2012 panas anak tetap tidak stabil, anak tidak mau makan, perut
terasa nyeri dan mual ada muntah berwarna kecoklatan 1 x, mulai timbul
bintik-bintik merah di sekitar lengan. Anak segera dibawa ke dokter dan dirujuk
ke rumah sakit.
D. Riwayat Penyakit
Terdahulu
Anak pernah menderita penyakit-penyakit ringan, seperti :
demam, batuk dan pilek tetapi sembuh setelah diberi obat oral dan tidak
bertahan lama. Serta tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan penyakit jantung serta penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
E. Riwayat Penyakit
Keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan penyakit
jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
G. Kedudukan
Anak Dalam Keluarga
Anak adalah Pertama dan Satu-satunya dalam keluarga
H. Riwayat
Antenatal
Selam
hamil ibu rutin memeriksakan kandungannya ke dokter dan Puskesmas. Ibu mendapat
imunisasi TT lengkap dan kehamilannya tidak mengalami kelainan
I. Riwayat Natal
Anak dilahirkan di Rumah Sakit ditolong oleh
bidan secara normal
J. Riwayat
Neonatal
Anak lahir secara spontan, segera menangis dengan
berat badan lahir 3100 gram dan panjang badan 52 cm
K. Riwayat Imunisasi
No
|
Jumlah Imunisasi
|
Jumlah Pemberian
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
|
BCG
DPT
Campak
Polio
Hepatitis B
|
I
I, II, III
I
I, II, III, IV
I, II, III
|
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
|
L. Riwayat Tumbuh Kembang
a.
Umur 4 bulan :
Tengkurap
b.
Umur 6 bulan :
Duduk
c.
Umur 7 bulan :
Tumbuh gigi dan merangkak
d.
Umur 8 bulan :
Berdiri
e.
Umur 11 bulan :
Berjalan
f.
Umur 12 bulan :
Berbicara 1 kata
M. Data Psikologis
a. Anak
Tenang, dapat bekomunikasi dengan keluarga dan petugas kesehatan
b. Orang
tua
Tampak cemas, dan khawatir
dengan keadaan anaknya yang panas tinggi serta tampak lemah.
N. Data Psikososial
a. Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Anggota keluarga terutama
ibunya memahami pentingnya arti kesehatan dan berusaha untuk menjaga kesehatan
tersebut.
b. Keadaan lingkungan
Lingkungan disekitar
tempat tinggalnya cukup bersih
c. Pandangan keluarga terhadap penyakit anak
Keluarga cukup mengerti
terhadap penyakit yang di derita anaknya
d.
Kebiasaan keluarga
Keluarga
membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah tangan serta mengganti pakaian 2 x
sehari setiap habis mandi.
O. Data Biologis
1. Pola nutrisi
a. Sebelum sakit
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk
(tempe, tahu, dan ikan),
Sayur
dan buah-buahan ditambah makanan kecil dan snack.
Porsi Makan : 1 piring
nasi, 1 potong lauk pauk, 1 mangkok sayur dan buah-buahan serta snack
secukupnya.
Ferekuensi : 3 x
sehari
Pantangan : tidak
ada
Masalah : tidak ada
b. Saat sakit
Jenis makanan : Bubur,
lauk pauk, Sayur dan buah-buahan
Porsi Makan : ½ piring nasi, 1 potong lauk pauk, ½ mangkok sayur dan buah-buahan
secukupnya.
Ferekuensi : 2 x sehari
Pantangan : tidak ada
Masalah : Saat sakit nafsu makan anak menurun. Setiap kali makan
selalu dimuntahkan
2. Pola
aktivitas
a. sebelum sakit :
Anak senang bermain dan lincah
b. selama sakit : Anak hanya diam/bebaring di tempat tidur
3. Pola
istirahat
a. Sebelum sakit
-
Tidur Siang : 2 jam sehari (jam
13.00-15.00 WITA)
- Tidur
Malam : 9 jam ( jam 21.00-06.00 WITA)
b. Setelah sakit
-TIdur Siang : ½ -
1 jam sehari (jam 13.00-14.00 WITA)
-Tidur Malam : 4-5
jam (jam 22.00-03.00 WITA)
4. Pola
Eliminasi
a. Sebelum Sakit
BAB
Frekuensi : 1 – 2 x sehari
Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada
BAK
Frekuensi : 3 – 4 x sehari
Warna : kuning jernih
Bau : amoniak
Masalah : tidak ada
b. Saat Sakit
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi : agak cair
Masalah : tidak ada
BAK
Frekuensi : 2 – 3 x sehari
Warna : kuning jernih
Bau : amoniak
Masalah : tidak ada
c.
Personal Hygene
Sebelum
Sakit
Mandi : 2 x sehari
Gosok
gigi : 2 x sehari
Ganti
pakaian : 2 kali sehari sehabis mandi
atau sesuai kebutuhan
Saat
Sakit
Anak
tidak bisa mandi, gosok gigi dan ganti pakaian sendiri. Anak hanya dibersihkan dengan cara menyekanya dan
diganti pakaian oleh orang tuanya.
II.
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1.
Keadaaan Umum : Anak tampak
lemah
2.
Kesadaran :
Compos Mentis
3.
Tanda Vital
Suhu :
38,7 0C
Nadi : 128 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
TD : 90/70
mmHg
BB : 22 Kg
B. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Terlihat
Simetris, warna rambut hitam dan bersih
Mata : Terlihat Konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterus, penglihatan baik.
Hidung : Terlihat Ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada secret yang keluar.
Telinga : Terlihat Bentuk normal, simetris, tidak
ada secret keluar, telinga cukup bersih
Mulut : Terlihat Mukosa bibir kering dan pucat,
tidak ada sariawan, lidah agak bersih
Leher : Tidak terlihat pembesaran Kelenjar thyroid
dan kelenjar limfe serta pelebaran vena jugularis.
Thorax : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan,
ada retraksi dinding dada
Abdomen : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan,
perut tidak terlihat membuncit.
Ekstrimitas : Terlihat Jari rangan dan kaki lengkap,
warna kuku agak pucat di kedua tangan, terlihat bintik-bintik merah pada kedua
lengan.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran
kelenjar thyroid dan tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan pelebaran vena
jugularis.
Abdomen : Kulit perut cepat
kembali, tidak ada nyeri tekan
Ekstrimitas : Teraba akral hangat, jari tangan tidak
oedem
a. Auskultasi
Thorax : Bunyi
ronki positif kanan kiri
d. Perkusi
Tidak
dilakukan
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 8 Juli 2012 jam 13:19 WITA
Hasil
Lab
|
Normalnya
|
|
HB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes
Torniquet
|
11,7
g/dl
2,100
/u/
4.57
juta/u/
48.000
/u/
33
vol%
Positif
|
12.0
– 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-350.000
35-45
|
III.
ASSESMENT
Anak
sakit umur 7 tahun dengan DHF derajat II
IV. PLANNING
1.
Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarganya
dengan bersikap ramah, sopan, dan terbuka serta mendengarkan keluhan pasien.
2.
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga hasil
pemeriksaan anaknya yaitu Suhu :
38,7 0C, Nadi : 128 x/menit, Pernapasan : 38 x/menit
,TD : 90/70 mmHg ,BB : 22 Kg, serta hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu :
Hasil
Lab
|
Normalnya
|
|
HB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes
Torniquet
|
11,7
g/dl
2,100
/u/
4.57
juta/u/
48.000
/u/
33
vol%
Positif
|
12.0
– 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-350.000
35-45
|
Dan member tahukan ibu bahwa dari hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan anaknya dinyatakan mengalami demam berdarah
derajat II yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti
3.
Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda
perdarahan Pada pasien.
4.
Menganjurkan pada penderita untuk banyak minum dan
makan makanan yang mudah dicerna dengan frekuensi lebih sering, sedikit demi
sedikit dan dalam keadaan hangat
5.
Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari.
6.
Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan
diri dan lingkungan
7.
Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan kompres
hangat pada anak saat suhu badan tinggi.
8.
Melaksanakan / meneruskan program pengobatan pada anak
sesuai resep dokter
·
Infus RL 30 tetes/menit
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit
di dalam tubuh.
·
Cefotaxime 3 x 500 mg
Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri
dan virus
·
Antrain 400 mg
Sebagai anti nyeri yang meringankan rasa sakit
·
Ulsikur 3 x ½ mg
Untuk mengobati nyeri pada ulu hati karena asam
lambung
·
Dexametason 3 x ½ Amp
Untuk mengurangi peradangan
9.
Menganjurkan pada penderita untuk banyak istirahat yang
cukup, karena
penderita demam berdarah harus istirahat total agar
cepat sembuh dari sakitnya.
10.
Mensosialisasikan pencegahan DHF dengan 3 M yaitu :
Menguras bak dan tempat penampungan air
Menutup bak dan tempat penampungan air
Mengubur kaleng / botol-botol bekas
11.
Menyarankan pada keluarga untuk meningktkan kebersihan
ruang rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan, melakukan abatisasi
dan togging missal di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita.
12.
Mendokumentasikan Asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.
CATATAN PERKEMBANGAN
No.
|
Hari/Tanggal
|
Catatan Perkembangan
|
1.
|
Senin,
09 Juli 2012
Jam
14.00
|
S : OS mengatakan badan
Anaknya terasa panas, tidak mau makan, perut terasa perih dan mual, ada
muntah 1 x warna kecoklatan dan bintik-bintik merah pada daerah lengan
O : Keadaan Umum : Anak tampak lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
T : 38,7 0C N : 128 x/menit
R : 38 x/menit TD : 90/70 mmHg
BB
: 22 Kg TB : 132 Cm
Lila : 18 cm
Lingkar kepala : 49 Cm
Rumplee Ieed Test (+)
Hasil
Laboratorium 09 Juli 2012 jam 13.00 Wita
Hasil Lab Normalnya Satuan
HB : 11,7 12.0-15.5 g/dl
Leukosite : 2100 4.000-10.500 /u/
Eritrosite : 4.57 3.90-5.50 juta/u/
Haematokrit : 33 35-45 vol %
Trombosit : 48.000 15.000-350.000 /u/
A : Anak umur 7 tahun dengan DHF drajat II
hari 1
P :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
dan menjelaskan pada keluarga tentang penyakit yang diderita anaknya sekarang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
dan tanda-tanda perdarahan tiap 3 jam
4. Menganjurkan pada penderita untuk banyak
minum minimal 8 gelas sehari dengan sari buah (seperti buah vila rasa jambu biji) dan makan makanan
yang mudah dicerna (bubur) dengan frekuensi lebih sering dengan porsi sedikit
demi sedikit dan dalam keadaan hangat
5. Menganjurkan keluarga untuk
menjaga kebersihan diri anak dengan cara menyeka 2 x sehari dan mengganti
pakaian yang bersih, serta lingkungan tempat perawatan anak
6. Menganjurkan pada keluarga untuk banyak
istirahat minimal 8 jam / hari
7. Menganjurkan pada keluarga
untuk memberikan kompres pada anak jika suhu badannya panas.
10. Kolaborasi dengan petugas
laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari
11. Melaksanakan / meneruskan
program pengobatan pada anak sesuai dengan resep dokter.
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp
|
2.
|
Selasa,
10 Juli 2012
Jam
14.00 WITA
|
S :
Os. Mengatakan panas, nyeri perut, mual dan muntah berkurang mulai
mencoba makan namun masih sedikit-sedikit.
O : Keadaan umum : masih lemas
Kulit : masih terlihat bintik
merah
Tanda vital
T :
37 0C N :
92 x/menit
R : 28 x/menit TD : 100/60 mmHg
Hasil Lab Tanggal 10 juli 2012 jam 14.00 Wita
Hasil Lab
HB : 11,6
Leukosite : 2600
Eritrosite : 4.62
Trombosit : 73
Haematokrit : 33
A : Anak
umur 7 tahun dengan DHF drajat II hari 2
P :
1. Mengobservasi tanda-tanda vital dan
tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
2. Mengobservasi pemasukan (cairan
infuse) dan pengeluaran (kencing dan sebagainya) tiap 4 jam
3. Menganjurkan dan memberi
support pada anak untuk banyak minum seperti sari buah, air teh dan
sebagainya minimal 8 gelas perhari dan makan makanan yang mudah dicerna
(bubur) sedikit-sedikit dengan frekuensi lebih sering
4. Kolaborasi dengan petugas
laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari
5. Meneruskan program pengobatan
sesuai dengan resep dokter.
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp
|
3.
|
Rabu,
11 Juli 2012
Jam
10.00 WITA
|
S : Os. Mengatakan mual dan muntah dan panas
tidak ada lagi. Os mulai bermain dan besok pulang
O : Keadaan umum : baik
Tanda-tanda vital :
T : 36,5 0C N : 96 x/menit
R : 36 x/menit TD : 100/70 mmHg
A : Anak umur 7 tahun
dengan DHF drajat II hari 3
P
:
1. Mensosialisasikan pencegahan
DHF dengan 3 M yaitu :
-
Menurus bak dan tempat penampungan air
-
Menutup bak
dan tempat-tempat penampungan
-
Mengubur kaleng / botol-botol bekas
2.
Menyarankan pada keluarga untuk meningkatkan
kebersihan rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan dan melakukan
abatisasi di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita.
|
|
Catatan
Tanggal
11 Juli 2012
Pukul
11.00 WITA
|
Pasien dinyatakan sembuh dan
diperbolehkan pulang dalam keadaan sehat
|
DAFTAR PUSTAKA
1.
Staf Pengajar FKUI. 1985. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak II. Jakarta
2.
Ngastiyah. 1997. Perawatan
Anak Sakit. Jakarta
: CGC
3.
Marsjoer A. 2000. Kapita
Selekta Kedokteran Edisi II Jilid I. Jakarta
: Media Aesculopius
4.
Doenges,
ME. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Panduan Untuk Perencanaan dan Pendomentasian
Perawatan Pasien Edisi III. DiIndonesiakan oleh made Kariasa dan Ni made
Sumarwati. Jakarta
: CGC
5.
Pusdiknakes Dep Kes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam konteks Keluarga. 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar