Sabtu, 15 Juni 2013

Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Dengue Heemoragic Fever


ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Dosen Pembimbing:

Noor Fuaziah,Am.Keb

 

Disusun Oleh :
                   Nama   : NOVEAWATY                   
 NIM    : 032401SO10092
Kelas B









                AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA
             YAYASAN KORPRI KABUPATEN BANJAR
               TAHUN AJARAN 2012/2013






LAPORAN PENDAHULUAN
Dengue Haemoragic Fever (DHF)


A.   Pengertian
·         DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep Kes RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992)
·         Dengue Haemoragic Fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti (Ngastiyah, 1997)
·         Dengue adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 FKUI, 1982)
Dari beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa DHF adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) dan Arbovirus (Anthropoda virus) yang ditandai dengan adanya demam 5-7 hari dan tidak atau disertai perdarahan atau renjatan, sehingga dapat meimbulkan kematian jika tidak ditanggulangi sedini mungkin.

B.   Etiologi / Penyebab
Virus Dengue tergolong dalam family Flavivirida dan di kenal dengan 4 type. Ke-4 type tersebut ditularkan melalui vector nyamuk seperti Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes polines siensis dan beberapa species lainnya.
Virus dengan jenis Arbovirus dan virus berbentuk batang, bersifat termolabil dan stabil pada suhu 70 0C.



C.   Patofisiologi
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah virernia yang menyebabkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekia), hipertermi dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran limfe (spleromegali), peningkatan permiabilitas dinding kafiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta effuse plevro dan renjatan syok.
Haemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit lebih dari 20 % menunjukkan atau mengakibatkan adanya kebocoran plasma (perembesan) plasma (plasma kakage) sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma.
Tingginya nilai hematokrit penderita DHF disebabkan karena :
1.      Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstraselular melalui kafiler yang rusak dengan mengakibatkan menurunnya plasma dan meningkatnya nilai hemotokrit bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotekal dinding pembuluh darah.
2.      Adanya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu dalam rongga peritoneum pleura pada otopsi ternyata melebihi cairan yang diberikan melalui infuse.





Pathway of DHF







 
A.   Klasifikasi DHF
Berdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4 derajat :
1.      Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi perdarahan. Uji toniket positif
2.      Derajat II
Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit disertai perdarahan lain.


3.      Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (hypotensi), gelisah, cianosis sekitar mulut dan ujung-ujung jari (tanda renjatan) disertai kulit yang dingin dan lembab.
4.      Derajat IV
Renjatan Berat (DDS) dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

B.   Masa Inkubasi
Masa inkubasi DHF yaitu antara 35 hari. Rata-rata 5-8 hari penderita biasanya mendadak demam akut ( suhu tubuh meningkat tiba-tiba) sering disertai menggigil, saat menggigil kesadarah pasien sampai compos mentis.

C.   Manifestasi Klinis / Gambaran Klinik
1.      Suhu tubuh meningkat tiba-tiba / demam tinggi selama 2-7 hari
2.      Terjadi perarahan di bawah kulit seperti peteki, ekimosis, hematoma
3.      Epiktasis, hematemesis, melena dan hematuria
4.      Muntah, mual tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
5.      Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati
6.      Sakit kepala
7.      Pembengkakan sekitar mata
8.      Pembesaran hati, limfe dan kelenjar getah bening
9.      Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)

D.   Komplikasi
Komplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome) yang disebabkan oleh karena kebocoran dinding pembuluh darah sehingga cairran atau serum elektrolit serta ke luar dari pembuluh darah sampai menimbulkan hypovolemia syok

1.      Efulsi pleura
2.      Asikes
3.      Sepsis
4.      Kematian

E.   Pemeriksaan Diagnostik
Pada pemeriksaan Laboratorium didapat :
·         Haemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20 % atau lebih)
1.      Trombositoperia (100.000 / mm3 atau kurang)
2.      HB meningkat > 20 %
3.      Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hypoproteinemia dan hipokloremia
4.      Lekosit
5.      Serologi : uji HI (Hemaglurination inhibita Test)
6.      Pada pemeriksaan USG didapat Hepatomegali dan splenomegali
7.      Rongent Thorax terdapat Effusi pleura
8.      Uji Torniquet (+)
Cara melakukan Uji Torniquet
-          Pasang manset pada lengan atas, ukur tekanan darah, tentukan systole dan diastole. Usahakan menetap selama percobaan. Selanjutnya hasil systole dan diastole dijumlahkan, kemudian dibagi 2 (  S 2+ D ) = X
-          Pompa manset sampai tekanan X tahan selama 5 menit
-          Perhatikan adanya bintik-bintik merah pada kulit di tengan bawah bagian media pada ½ bagian proximal
-          Hasil uji tourniquet positif bila pada 7,84 Cm2 didapat lebih dari 20 bintik (WHO 1975 dalam Christantie 1995)


Table I Gambar Uji Rumple leet Tesh dengan skala :
1 +
2 +
3 +
4+
Sedikit bintik-bintik
Merah pada daerah lengan Anterior
Banyak bintik-bintik pada daerah lengan Anterior
Banyak bintik-bintik pada daerah lengan dan tangan
Penut dengan bintik-bintik merah pada seluruh lengan dan tangan

F.    Penatalaksanaan
Penderita DHF memerlukan perawatan yang serius dan bisa berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Oleh karena itu seharusnya penderita dirawat di RS terutama penderita DHF derajat II, III, IV penderita sebaiknya dipisahkan dari pasien penyakit lain dan dirungan yang bebas nyamuk (berkelambu)
Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan DHF bersifat simptomatik dan suportif diantaranya :
1.      Tirai baring yaitu klien tidak melakukan aktivitas seperti biasanya, aktivitas terbatas
2.      Diet makanan lunak
3.      Berikan minum yang banyak ± 2 liter perhari dapat berupa susu, teh manis, syrup
4.      Pemberian cairan intravena
Dengan indikasi :  pasien sering muntah
                              Haematokrit terus meningkat
5.      Pemberian antipiretik sebaiknya dari golongan antipiretik dan kompres dingin
6.      Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam, jika KU memburuk observasi ketat per jam
7.      Pemberian Antibiotik bila terdapat kekhawatiran infeksi sekunder (kolaborasi dengan dokter)
8.      Pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap hari


G.  Diagnosis
Menurut WHO (1975) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai berikut :
1.      Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk setidaknya uji toniquet (+) salah satu bentuk lain (peteke, pirpura, ekimoris, epistaksis dan perdarahan gusi) hematemesis dan melena
2.      Perbesaran hati
3.      Renjatan yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai tekanan darah menurun (tekanan systole menjadi 80 mmHg atau kurang dan tekanan Diastole 20 mmHg atau kurang)  disertai kulit yang teraba dingin dan lembab pada ujung hidung, jari kaki, penderita gelisah timbul sianosis di dekitar mulut











ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA


Pengkajian :
Tanggal           : 08 Juli 2012
No. RMK        : 229569


I.      DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
a.   Identitas Anak
      Nama                  :     An. F
      Umur                  :     7  tahun  
      Jenis kelamin      :     Perempuan
      Agama                :     Islam
      Suku Bangsa      :     Banjar / Indonesia
      Alamat               :     Desa Tambak Danau, Kecamatan Astambul
     
b.   Identitas orang tua
                                           Ibu                                    Ayah
      Nama                  :  Ny.  I                                 Tn. M
      Umur                  :  36 Tahun                           38 tahun
      Agama                :  Islam                                 Islam
      Pendidikan         :  SLTP                                 SLTP
      Suku / Bangsa    :  Banjar/Indonesia               Banjar/Indonesia
      Pekerjaan            :  IRT                                    Dagang / Swasta
      Alamat               :  Desa Tambak Danau,        Desa Tambak Danau,
                                    Kecamatan Astambul       Kecamatan Astambul


     
      B. Keluhan Utama
            Ibu mengatakan 3 hari yang lalu badan anaknya panas. Ada mual dan muntah serta sakit kepala. Anak tidak mau makan dan muncul bintik-bintik berwarna merah di sekitar lengan, kadang menggigil.

      C. Riwayat Penyakit Sekarang
            - Sejak 3 hari yang lalu, anak mendadak panas tinggi. Lalu diberi obat penurun panas. Panas turun tapi hanya sebentar. Anak panas kembali
            - Pada sore hari anak di bawa ke dokter, anak mendapatkan antibiotic dan penurun panas
            - Sampai minggu pagi tanggal 8 Juli 2012 panas anak tetap tidak stabil, anak tidak mau makan, perut terasa nyeri dan mual ada muntah berwarna kecoklatan 1 x, mulai timbul bintik-bintik merah di sekitar lengan. Anak segera dibawa ke dokter dan dirujuk ke rumah sakit.

      D. Riwayat Penyakit Terdahulu
            Anak pernah menderita penyakit-penyakit ringan, seperti : demam, batuk dan pilek tetapi sembuh setelah diberi obat oral dan tidak bertahan lama. Serta tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.

      E. Riwayat Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.

      G. Kedudukan Anak Dalam Keluarga
Anak adalah Pertama dan Satu-satunya dalam keluarga

H. Riwayat Antenatal
      Selam hamil ibu rutin memeriksakan kandungannya ke dokter dan Puskesmas. Ibu mendapat imunisasi TT lengkap dan kehamilannya tidak mengalami kelainan

I.       Riwayat Natal
Anak dilahirkan di Rumah Sakit ditolong oleh bidan secara normal

J. Riwayat Neonatal
Anak lahir secara spontan, segera menangis dengan berat badan lahir 3100 gram dan panjang badan 52 cm

K.    Riwayat Imunisasi
No
Jumlah Imunisasi
Jumlah Pemberian
Keterangan
1
2
3
4
5
BCG
DPT
Campak
Polio
Hepatitis B
I
I, II, III
I
I, II, III, IV
I, II, III
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap








L.     Riwayat Tumbuh Kembang
a.       Umur 4 bulan        : Tengkurap
b.      Umur 6 bulan        : Duduk
c.       Umur 7 bulan        : Tumbuh gigi dan merangkak
d.      Umur 8 bulan        : Berdiri
e.       Umur 11 bulan      : Berjalan
f.       Umur 12 bulan      : Berbicara 1 kata

M.   Data Psikologis
a.       Anak
Tenang, dapat bekomunikasi dengan keluarga dan petugas kesehatan
b.      Orang tua  
Tampak cemas, dan khawatir dengan keadaan anaknya yang panas tinggi serta tampak lemah.

N.    Data Psikososial
a.       Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Anggota keluarga terutama ibunya memahami pentingnya arti kesehatan dan berusaha untuk menjaga kesehatan tersebut.
b.      Keadaan lingkungan
Lingkungan disekitar tempat tinggalnya cukup bersih
c.       Pandangan keluarga terhadap penyakit anak
Keluarga cukup mengerti terhadap penyakit yang di derita anaknya
d.      Kebiasaan keluarga
       Keluarga membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah tangan serta mengganti pakaian 2 x sehari setiap habis mandi.




O.    Data Biologis
1.  Pola nutrisi
      a. Sebelum sakit
            Jenis makanan             :   Nasi, lauk pauk (tempe, tahu, dan ikan),
                                                    Sayur dan buah-buahan ditambah makanan kecil dan snack.
            Porsi Makan               :    1 piring nasi, 1 potong lauk pauk, 1 mangkok sayur dan buah-buahan serta snack secukupnya.
            Ferekuensi                  :    3 x sehari
            Pantangan                   :    tidak ada
                        Masalah                      :    tidak ada

                  b. Saat sakit
                        Jenis makanan            :    Bubur, lauk pauk, Sayur dan buah-buahan            
                        Porsi Makan               :    ½  piring nasi, 1 potong lauk pauk, ½  mangkok                                                          sayur dan buah-buahan secukupnya.
                        Ferekuensi                  :    2 x sehari
                        Pantangan                   :    tidak ada
                        Masalah                      :    Saat sakit nafsu makan anak menurun. Setiap kali                                                       makan selalu dimuntahkan

2. Pola aktivitas
a. sebelum sakit                 :  Anak senang bermain dan lincah
b. selama sakit                   :  Anak hanya diam/bebaring di tempat tidur

3. Pola istirahat
a. Sebelum sakit   
- Tidur Siang   :  2 jam sehari  (jam 13.00-15.00 WITA)
- Tidur Malam :  9 jam ( jam 21.00-06.00 WITA)
b. Setelah sakit
                        -TIdur Siang    :  ½ - 1 jam sehari (jam 13.00-14.00 WITA)
                        -Tidur Malam :  4-5 jam (jam 22.00-03.00 WITA)

4. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
   BAB               
   Frekuensi         : 1 – 2 x sehari
   Warna              : kuning kecoklatan
   Konsistensi      : lembek
   Masalah           : tidak ada

   BAK
   Frekuensi         : 3 – 4 x sehari
   Warna              : kuning jernih
   Bau                  : amoniak
   Masalah           : tidak ada
b. Saat Sakit
   BAB               
   Frekuensi         : 1 x sehari
   Warna              : kuning kecoklatan
   Konsistensi      : agak cair
   Masalah           : tidak ada

   BAK
   Frekuensi         : 2 – 3 x sehari
   Warna              : kuning jernih
   Bau                  : amoniak
   Masalah           : tidak ada

c. Personal Hygene
                        Sebelum Sakit
                        Mandi              : 2 x sehari
                        Gosok gigi       : 2 x sehari
                        Ganti pakaian  : 2 kali sehari sehabis mandi atau sesuai kebutuhan
                       
                        Saat Sakit
                        Anak tidak bisa mandi, gosok gigi dan ganti pakaian sendiri. Anak hanya                                 dibersihkan dengan cara menyekanya dan diganti pakaian oleh orang                                        tuanya.
                       
II.   DATA OBJEKTIF
A.    Pemeriksaan Umum
      1. Keadaaan Umum                : Anak tampak lemah
      2. Kesadaran                           : Compos Mentis
      3. Tanda Vital
                  Suhu                            : 38,7 0C
                  Nadi                            : 128 x/menit
                  Pernapasan                  : 38 x/menit
                  TD                               : 90/70 mmHg
                  BB                               : 22 Kg
                 

B.     Pemeriksaan Fisik
a.   Inspeksi
Kepala          :      Terlihat Simetris, warna rambut hitam dan bersih
Mata             :      Terlihat Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus, penglihatan baik.
Hidung         :      Terlihat Ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret yang keluar.
Telinga          :      Terlihat Bentuk normal, simetris, tidak ada secret keluar, telinga cukup bersih
Mulut            :      Terlihat Mukosa bibir kering dan pucat, tidak ada sariawan, lidah agak bersih
Leher            :      Tidak terlihat pembesaran Kelenjar thyroid dan kelenjar limfe serta pelebaran vena jugularis.
Thorax          :      Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, ada retraksi dinding dada
Abdomen     :      Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, perut tidak terlihat membuncit.
Ekstrimitas   :      Terlihat Jari rangan dan kaki lengkap, warna kuku agak pucat di kedua tangan, terlihat bintik-bintik merah pada kedua lengan.



b.    Palpasi
Leher            :      Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan pelebaran vena jugularis.
Abdomen     :      Kulit perut cepat kembali, tidak ada nyeri tekan
Ekstrimitas   :      Teraba akral hangat, jari tangan tidak oedem

a.       Auskultasi 
Thorax          :    Bunyi ronki positif kanan kiri

d.    Perkusi
       Tidak dilakukan


C. Pemeriksaan Penunjang
      Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 8 Juli 2012 jam 13:19 WITA
            Hasil Lab
Normalnya
HB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes Torniquet
11,7 g/dl
2,100 /u/
4.57 juta/u/
48.000 /u/
33 vol%
Positif
12.0 – 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-350.000
35-45



           

III.           ASSESMENT
            Anak sakit umur 7 tahun dengan DHF derajat II

IV. PLANNING
1.    Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarganya dengan bersikap ramah, sopan, dan terbuka serta mendengarkan keluhan pasien.
2.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga hasil pemeriksaan anaknya yaitu Suhu : 38,7 0C, Nadi : 128 x/menit, Pernapasan : 38 x/menit ,TD : 90/70 mmHg ,BB : 22 Kg, serta hasil pemeriksaan laboratorium yaitu :

            Hasil Lab
Normalnya
HB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes Torniquet
11,7 g/dl
2,100 /u/
4.57 juta/u/
48.000 /u/
33 vol%
Positif
12.0 – 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-350.000
35-45




Dan member tahukan ibu bahwa dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan anaknya dinyatakan mengalami demam berdarah derajat II yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti               
3.         Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan Pada pasien.
4.    Menganjurkan pada penderita untuk banyak minum dan makan makanan yang mudah dicerna dengan frekuensi lebih sering, sedikit demi sedikit dan dalam keadaan hangat
5.    Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari.
6.    Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
7.    Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan kompres hangat pada anak saat suhu badan tinggi.
8.         Melaksanakan / meneruskan program pengobatan pada anak sesuai resep dokter
·          Infus RL 30 tetes/menit
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
·         Cefotaxime 3 x 500 mg
Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri dan virus
·         Antrain 400 mg
Sebagai anti nyeri yang meringankan rasa sakit

·         Ulsikur 3 x ½ mg
Untuk mengobati nyeri pada ulu hati karena asam lambung
·         Dexametason 3 x ½ Amp
Untuk mengurangi peradangan
9.    Menganjurkan pada penderita untuk banyak istirahat yang cukup, karena
penderita demam berdarah harus istirahat total agar cepat sembuh dari sakitnya.
10.    Mensosialisasikan pencegahan DHF dengan 3 M yaitu :
Menguras bak dan tempat penampungan air
Menutup bak dan tempat penampungan air
Mengubur kaleng / botol-botol bekas
11.    Menyarankan pada keluarga untuk meningktkan kebersihan ruang rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan, melakukan abatisasi dan togging missal di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita.
12.    Mendokumentasikan Asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.


















CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Hari/Tanggal
Catatan Perkembangan
1.
Senin, 09 Juli 2012
Jam 14.00
S : OS mengatakan badan Anaknya terasa panas, tidak mau makan, perut terasa perih dan mual, ada muntah 1 x warna kecoklatan dan bintik-bintik merah pada daerah lengan
O  : Keadaan Umum  : Anak tampak lemah
       Kesadaran          : Compos Mentis
       Tanda vital         
               T    : 38,7 0C             N   : 128 x/menit
               R    : 38 x/menit              TD  : 90/70 mmHg
               BB  : 22 Kg              TB  : 132 Cm
               Lila : 18 cm
               Lingkar kepala  : 49 Cm
        Rumplee Ieed Test (+)
Hasil Laboratorium 09 Juli 2012 jam 13.00 Wita
     Hasil Lab                          Normalnya                   Satuan
        HB                : 11,7          12.0-15.5                       g/dl
        Leukosite      : 2100        4.000-10.500                   /u/
        Eritrosite       : 4.57         3.90-5.50                      juta/u/
        Haematokrit  : 33            35-45                             vol %
        Trombosit     : 48.000     15.000-350.000                /u/
A  : Anak umur 7 tahun dengan DHF drajat II hari                         1
P   :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan dan menjelaskan pada keluarga tentang penyakit yang diderita anaknya sekarang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan tiap 3 jam
4.  Menganjurkan pada penderita untuk banyak minum minimal 8 gelas sehari dengan sari buah (seperti buah vila rasa jambu biji) dan makan makanan yang mudah dicerna (bubur) dengan frekuensi lebih sering dengan porsi sedikit demi sedikit dan dalam keadaan hangat
5. Menganjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan diri anak dengan cara menyeka 2 x sehari dan mengganti pakaian yang bersih, serta lingkungan tempat perawatan anak
6.  Menganjurkan pada keluarga untuk banyak istirahat minimal 8 jam / hari
7. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan kompres pada anak jika suhu badannya panas.
10. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari
11. Melaksanakan / meneruskan program pengobatan pada anak sesuai dengan resep dokter.
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp
2.
Selasa, 10 Juli 2012
Jam 14.00 WITA
S  :  Os. Mengatakan panas, nyeri perut, mual dan muntah berkurang mulai mencoba makan namun masih sedikit-sedikit.
O  : Keadaan umum : masih lemas
       Kulit                  : masih terlihat bintik merah
    
  Tanda vital       
                 T    : 37 0C              N   : 92 x/menit
                  R    : 28 x/menit            TD  : 100/60 mmHg
Hasil Lab Tanggal 10 juli 2012 jam 14.00 Wita
     Hasil Lab                      
        HB                : 11,6         
        Leukosite      : 2600      
        Eritrosite       : 4.62     
        Trombosit     : 73
        Haematokrit  : 33            

A  :  Anak umur 7 tahun dengan DHF drajat II hari                         2
P  :
1.  Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
2. Mengobservasi pemasukan (cairan infuse) dan pengeluaran (kencing dan sebagainya) tiap 4 jam
3. Menganjurkan dan memberi support pada anak untuk banyak minum seperti sari buah, air teh dan sebagainya minimal 8 gelas perhari dan makan makanan yang mudah dicerna (bubur) sedikit-sedikit dengan frekuensi lebih sering
4. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari
5. Meneruskan program pengobatan sesuai dengan resep dokter. 
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp
3.
Rabu, 11 Juli 2012
Jam 10.00 WITA
S  : Os. Mengatakan mual dan muntah dan panas tidak ada lagi. Os mulai bermain dan besok pulang
O  : Keadaan umum : baik
      Tanda-tanda vital :
                T    : 36,5 0C               N   : 96 x/menit
                  R    : 36 x/menit            TD  : 100/70 mmHg
A : Anak umur 7 tahun dengan DHF drajat II hari                         3
P :
1. Mensosialisasikan pencegahan DHF dengan 3 M yaitu :
-          Menurus bak dan tempat penampungan air
-         Menutup bak dan tempat-tempat penampungan
-          Mengubur kaleng / botol-botol bekas
2.      Menyarankan pada keluarga untuk meningkatkan kebersihan rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan dan melakukan abatisasi di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita.

Catatan
Tanggal 11 Juli 2012
Pukul 11.00 WITA
Pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dalam keadaan sehat
                                   
DAFTAR PUSTAKA

1.      Staf Pengajar FKUI. 1985. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak II. Jakarta
2.      Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : CGC
3.      Marsjoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Jilid I. Jakarta : Media Aesculopius
4.      Doenges, ME. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Panduan Untuk Perencanaan dan Pendomentasian Perawatan Pasien Edisi III. DiIndonesiakan oleh made Kariasa dan Ni made Sumarwati. Jakarta : CGC
5.      Pusdiknakes Dep Kes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam konteks Keluarga. 1992.    



     






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar